Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Organisasi yang Sinergi untuk Mencapai Keberhasilan dalam Perspektif Maqashid Syariah

14 November 2024   06:10 Diperbarui: 15 November 2024   19:10 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

a. Menjaga Agama (Hifz al-Din)

Menjaga agama adalah tujuan pertama dalam Maqashid Syariah, yang berarti melindungi kebebasan beragama dan memastikan bahwa individu dalam organisasi dapat menjalankan agama mereka dengan bebas dan tanpa hambatan. Dalam praktik organisasi, ini dapat diwujudkan dengan menciptakan lingkungan kerja yang menghargai keberagaman agama dan memberikan ruang bagi karyawan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka.

Ayat Al-Qur'an terkait:

"Tidak ada paksaan dalam agama, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dibandingkan dengan jalan yang sesat..." (QS. Al-Baqarah: 256)

Organisasi harus menciptakan lingkungan yang bebas dari diskriminasi dan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berkembang tanpa mengorbankan prinsip agama mereka. Dengan menghormati keberagaman ini, organisasi akan menciptakan iklim yang lebih harmonis dan sinergis.

b. Menjaga Jiwa (Hifz al-Nafs)

Kesejahteraan dan keselamatan jiwa adalah tujuan kedua dalam Maqashid Syariah. Dalam organisasi, ini berarti menjaga keselamatan fisik, psikologis, dan emosional karyawan. Sinergi dalam organisasi dapat terbangun ketika setiap individu merasa dihargai dan dijaga kesejahteraannya.

"Dan barang siapa yang memelihara hidup seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara hidup seluruh umat manusia..." (QS. Al-Ma'idah: 32)

Perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawan, menyediakan lingkungan kerja yang aman, serta kebijakan yang mendukung keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Kesejahteraan jiwa juga berarti memberikan kesempatan untuk pengembangan diri dan kesejahteraan psikologis karyawan.

c. Menjaga Akal (Hifz al-Aql)

Akal adalah instrumen penting bagi pengambilan keputusan yang bijak dan produktif. Dalam konteks organisasi, menjaga akal berarti mendukung pengembangan intelektual dan mendorong pengambilan keputusan yang berdasarkan pada pengetahuan yang benar dan tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun