Bulan suci ramadan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan. Didalamnya terdapat banyak keutamaan dibandingkan dengan sebelas bulan lainnya.
Beberapa diantara keutamaan itu adalah terbukanya pintu-pintu langit, dilipatgandakannya pahala dan dikabulkannya segala doa-doa.
Setiap datangnya bulan suci ini, umat islam berlomba-lomba mengisinya dengan berbagai macam ibadah untuk memperoleh ganjaran pahala yang sebanyak-banyaknya.
Mulai dari ibadah wajib sampai ibadah sunnah, semua antusias untuk ditunaikan.
Baca Juga: Senjata Pamungkas itu Bernama KOJIMA, Madu Lengkap Menjaga Nutrisi Berpuasa
Beberapa ibadah yang paling sering dilakukan adalah membaca Alquran, hadis dan dan melafalkan doa-doa.
Diantara bacaan tersebut terdapat doa, hadis, ayat yang paling diingat saat ramadan, bahkan sebagian besar kita hafal karena memang sangat masyhur. Sehingga bagi saya serasa menjadi kisah klasik ramadan.
Bacaan tersebut antara lain:
Ayat Alquran Surah Al Baqarah (2) ayat 183, yang artinya
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”
Ayat Alquran ini begitu familier bagi kita karena paling sering kita dengar. Dalam berbagai ceramah, khotbah, kajian, kultum dan sejenisnya ayat ini paling sering di lantunkan. Sebagian besar kita juga menghafalnya dengan fasih.
Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini:
“Firman Allah Ta’ala ini ditujukan kepada orang-orang yang beriman dari umat manusia dan ini merupakan perintah untuk melaksanakan ibadah puasa”
Baca Juga: Mengatur Keuangan Itu Baik, tapi Jangan Lupa Menabung Akhirat
Hadits Riwayat Bukhari Muslim no. 760
Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni baginya dosa dosa yang telah lalu (HR: Bukhari & Muslim).
Hadits ini juga begitu sangat populer dan akrab di telinga kita, hampir disetiap kesempatan acara ceramah, kajian dan sejenisnya para pembicara membacakannya.
Tafsir hadits ini sebagaimana di Fathul Bari di jelaskan bahwa
Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa. Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap pahala dari Allah Ta’ala. (Lihat Fathul Bari, 4: 115).
Baca Juga: Mi Ayam Khas Chef Alakadarnya, Menu Berbuka Puasa Spesial
Doa Niat Puasa dan Berbuka Puasa
Doa Niat Puasa
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya:
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya:
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
Kedua doa tersebut sudah begitu kita kenal dan akrab, bahkan sejak kecil kita sudah dilatih untuk menghafalkannya. Demikian halnya anak-anak kita, mereka sudah fasih melafalkannya.
Kutipan Ceramah K.H. Zainuddin MZ yang melegenda
“Hakikat puasa adalah membentuk manusia yang bertakwa. Intinya pengendalian diri, agar kita terhindar dari sifat-sifat tercela, sekaligus memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Masih banyak saudara-saudara kita yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kalau di bulan ini diberikan keluasan rizki, jangan lupa! Di sana ada hak anak-anak yatim, janda-janda tua, orang-orang jompo yang tidak mampu. Yang hak itu harus kita berikan kepada mereka. Bulan ini penuh berkah, rahmat dan ampunan. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk mengisinya dengan berbagai kegiatan ibadah. Amin-amin yarabbalalamin”.
Kutipan isi ceramah K.H. Zainuddin MZ tersebut sangat terkenal di zaman tahun 80-an. Saya sendiri bahkan hafal kutipan ini.
Generasi tahun 70 hingga 90-an, bahkan generasi sebelum beliau meninggal tahun 2011, begitu sangat menyukai ceramah-ceramah dan mengagumi sosok yang satu ini.
Karena isi ceramah dan dakwah-dakwahnya dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, makanya beliau pun mendapat julukan “Dai Sejuta Umat”
Itulah diantara bacaan doa, hadits, ayat yang paling diingat saat ramadan. Ditambah satu kutipan klasik dari Dai Kondang K.H. Zainuddin MZ yang sangat melegenda dan menjadi semacam kisah klasik ramadan.
Semoga bermanfaat
Salam hangat
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H