Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya:
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya:
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
Kedua doa tersebut sudah begitu kita kenal dan akrab, bahkan sejak kecil kita sudah dilatih untuk menghafalkannya. Demikian halnya anak-anak kita, mereka sudah fasih melafalkannya.
Kutipan Ceramah K.H. Zainuddin MZ yang melegenda
“Hakikat puasa adalah membentuk manusia yang bertakwa. Intinya pengendalian diri, agar kita terhindar dari sifat-sifat tercela, sekaligus memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Masih banyak saudara-saudara kita yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kalau di bulan ini diberikan keluasan rizki, jangan lupa! Di sana ada hak anak-anak yatim, janda-janda tua, orang-orang jompo yang tidak mampu. Yang hak itu harus kita berikan kepada mereka. Bulan ini penuh berkah, rahmat dan ampunan. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk mengisinya dengan berbagai kegiatan ibadah. Amin-amin yarabbalalamin”.
Kutipan isi ceramah K.H. Zainuddin MZ tersebut sangat terkenal di zaman tahun 80-an. Saya sendiri bahkan hafal kutipan ini.