Misalkan bidang lingkungan terkait masih banyak sampah-sampah plastik di wilayah lingkar tambang. Adanya tambang tentunya menjadi daya tarik tensindiri bagi orang untuk datang bekerja, dan tentunya bertambahnya penduduk akibat adanya tambang akan berpengaruh juga sebagai penyumbang sampah di wilayah lingkar tambang.
Seperti yang sering saya temui di beberapa ruas jalan yang menuju tambang, sampah plastik berserakan. Belum lagi kondisi TPA sempat penuh, sehingga sampah berserakan di bahu jalan raya.
Salah satu pengelola TPA tersebut bercerita bahwa dirinya sudah beberapa bulan tidak lagi digaji oleh pihak perusahaan dengan alasan tidak jelas.
TPA tersebut menjadi tanggung jawab pihak perusahaan karena berada di wilayah sekitar tambang.
Selain dibidang lingkungan ada penghargaan yang mereka dapatkan dibidang UMKM, karena dianggap sudah berkontribusi memberdayakan UMKM-UMKM lokal yang ada di Sumbawa Barat.
Beberapa waktu lalu, saya berbicang dengan seorang pelaku UMKM di Desa Benete. Dia menceritakan usaha yang sedang dijalankan saat ini telah berlangsung dari tahun 2016 silam.
Awal merintis usah di mulai dari bebek petelur, penggemukan sapi, ayam potong, ikan lele dan juga ayam potong. Hingga saat ini hanya di fokuskan di bidang ayam petelur karena lebih menjanjikan.
Karena dianggap berhasil dibidang peternakan, pihak perusahaan memberikan bantu berupa anak ayam potong dan pakan ayam.
Bantuan tersebut berjalan hanya satu kali siklus atau satu kali panen, setelah itu tidak berjalan lagi. Dikarenakan pakan yang diberikan tidak sesuai dengan populasi ayam yang ada, akhitnya merugi.
Satu bulan berikutnya, ada pihak yang datang untuk memasang papan nama di pintu masuk menuju usahanya dengan tulisan. “Program Pemberdayaan Masyarakat PT. Amman Mineral Nusa Tenggara”.
Hal seperti ini seolah-olah usaha yang tengah dirintis merupakan buah karya dari program pemberdayaan yang dilakukan oleh pihak mereka.