***
Perkembangan teknologi dan informasi mentransformasi pola kerja yang selama ini manual menjadi digital. Digitalisasi merupakan impact dari revolusi industri 4.0 yang harus disikapi oleh semua perusahaan yang bergerak di bidang logistik. Terminal Operator/ pelabuhan menjadi gambaran utama bagi industri perkapalan internasional, karena kapal yang beredar berbeda dengan kapal sebelumnya. Perbedaan ini terlihat dari jumlah tonase kapal yang mengalami penambahan (mother vessel) Â dan kerangka kapal (buatan terbaru). Pelabuhan menerima kapal, bukan sebaliknya.
Berbicara pelabuhan tidak lepas dari peran karyawan dan alat/mesin untuk bongkar/muat. Selama 24 jam bekerja melayani kapal yang sandar, tentunya memerlukan tenaga yang ekstra agar waktu sandar kapal sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Jika National Logistic Ecosystem adalah Soft Skill , maka pelabuhan adalah Hards Skill logistik.
Hards Skill memiliki peranan penting agar Soft Skill berjalan sesuai sistem. Berbicara aktivitas-aktivitas di pelabuhan, maka tidak pernah lepas dari Stevedoring, Cargodoring, Receive atau Delivery dan mesin untuk bongkar/muat container. Penjelasan serta hal-hal yang perlu diperbaiki sebagai berikut : Â
1. Stevedoring
Stevedoring adalah aktivitas pekerjaan yang dilakukan di ditepi dermaga, ketika kapal sandar untuk melakukan bongkar atau muat container dari/ke kapal dengan alat utama yaitu, Quay Crane Container (QCC) dan didukung oleh truk khusus untuk mengangkut container ke lapangn penumpukan petikemas.
2. Cargodoring
Cargodoring adalah aktivitas pekerjaan ketika bongkar/muat container yang diangkut oleh truk khusus dari dermaga setelah (stevedoring) dan diletakan dilapangan penumpukan peti kemas. Setelah sampai di lapangan penumpukan peti kemas, container akan diangkat oleh Rubber tyred gantry crane (RTG).
3. Receiving/ Delivery