Kali ini kita kana membahas tentang merancang asesmen di jenjang SD baik formatif maupun sumatif. Salah satu tujuan asesmen adalah untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Seperti yang telah diketahui rancangan asesemen ditentukan saat guru merumuskan Alur Tujuan pembelajaran (ATP) Â dan Tujuan Pembelajaran (TP). kali ini kita kan mencoba menggunakan contoh asesemen formatif pad amata pelajaran IPAS di Fase B.Â
Murid dibebaskan memeilih media bercerita sesuai dengan minatnya. Medi ayang dipilih bisa berupa video, komik, infografis, lagu dan lain sebagainya. Metode pelajaran akan melalui beberapa kegiatan:
1. Observasi.
2. Diskusi dikelas.
3. Demosntrasi di kelas.
4. Wawancara atau penyelidikan.
Murid akan diminta mengamati air disekitarnya. Kemudian murid diminta untuk melakukan penyelidikan secara mandiri mengenai air tersebut didalam proses daur air. Melalui asesmen ini guru dapat mengukur proses aobservasi  dan penyelidikan murid. Guru Juga dapat mengukur sejauh mana pemahaman murid proses daur air sesuai dengan komptensi dalam tujuan pembelajaran. agar proses asesmen lebih terarah maka TP (Tujuan Pembelajaran) perlu kita turunkan menajdi indikator kompetensi. Apa yang perlu murid tunjukkan dengan karyanya untuk membuktikan Tujuan Pembelajaran telah tercapai?Â
Karena ada lebih satu indikator yang mau diukur kita dapat menggunakan rubrik sebagai instrumennya, dengan rubrik ini kita bisa melakukan penilaian terhadap beberpa indikator  secara objectif dan transparan. Dari indikator kompetensi yang sudah di buat tadi kita dapat merancang rubrik untuk mengukur pemahman konsep serta pengamatan dan penyelidikan . Karena murid akan menceritakan dalam sebuah media kita juga dapat menambahkan indikator dalam media dalam rubrik ini. Sekarang mari kta coba simulasi cara merancang rubrik untuk projek tersebut.Â
Rubrik dapat memuat empat sampai lima capaian peningkatan kompetensi, misalnya kita membuat 4 tingkatan yaitu mahir, cakap, layak, dan berkembang . Nama tingkatanpun dapat di ganti dengan yang lain seperti baik sekali, baik, cukup, kurang. Di bebaskan kepada guru dan sekolah masing-masing. Setiap indikator tai lalu dibuat kriterianya untuk setiap tingkatan. Misalnya untuk indikator pemahman konsep, seperti apa kriteria pemahaman konsep untuk tingkat mahir? misalnya dikatakan mahir jika saat menceritakan perjalanan air murid mampu untuk.
Saat membuat kriteria tingkatan cakap kita tinggal menurunkan dari kriteria yang mahir yaitu:
Perbedaan antara mahir dan cakap terdapat dalam penggunaan kosakata ilmiah.
Dari kriteria untuk kelompk cakap ini kita turunkan untuk kelompok layak:
Perbedaan dari cakap dan layak ada di pemahaman konsep yang kurang tepat serta contoh yang digunakan dalam ceritanya.
Terakhir kriteria layak kita turunkan menjadi kriteria berkembang, yaitu:Â
Perbedaan dari layak dan berkembang ada pada cara pemahaman konsep yang belum runut.
Tentunya rubrik yang yang dibuat di sesuaikan dengan kebutuhan murid dan kondisi di kelas. Dalam emnyiapkan rubrik penilaian, ibu dan bapak guru dapat memodifikasi rubrik-rubrik yang sudah ada ataupun membuat sendiri. Rubrik juga perlu diinformasikan kepada murid sebelum melakukan asesemen, sehingga murid apat mengklarifikasi  jika ada hal yang belum dipahami terkait asesmen tersebut. Juga murid juga dapat mengukur kemampuannya dengan membuat target capaiannya sendiri. Denganbegitu asesmen menjadi milik bersama bukan sekedar tugas yang diberikan gurunya.Â
Jadi saat kita membuat rubrik buatlah dengan tulisan yang juga dapat dipahami oleh murid. Selanjutnay agar proses asesmen berjalan lancar dan murid berhasil mencapai kompetensi dalam tujuan pembelajaran, murid perlu dipersiapkan terlebih dahulu.
Kita perlu membaut instruksi yang jelas beserat kriteria yang diminta agar murid mengetahui ekspektsai guru. Pada sesemen mengai daur air tadi, murid akan diminta untuk mengamati kondisi air disekitarnya. Sekarang perhatikan contoh berikut:Â
"Bu Anita meminta mengamati kondisi air disekitarnya bisa dirumha, got, sungai, danau, dll."
Melalui instruksi yang diberikan murid mengetahui letak tempat yangbis adilakukan pengamatan. Nmun belum ada instruksi yang jelas yang perlu mereka amati. Apakah mengamati warna, aroma atau faktor lain. Akibatnya saat murid menceritakan bsia aja murid menceritakan dengan mendetail  atau hanya menjelaskan secara umum.Â
Kitapun menjadi kesulitan melakukan asesmen untuk komptensii mengamati. Sekarang kita perhatikan instruksi yang lain:
"Pak rudi menginstruksikan untuk mengamati konsisi air di sekitar murid bias di rumah, got sungai danau dll. amati warna bau dan pengotor yang terlihat"Â
Pemberian instruksi bisa melalui banyak media. Kita bisa menyampiakan secara lisan dalam bentuk media tertulis seperti lembar aktifitas atau melalui teks atu voice note di group whatapp. Apapun medianya yang terpenting adlah instruksi disampaikan secara jelas dam bisa memanduu murid dalam melakukan asesemen. Dari sisni kita dapat mengetahu bahwa instruksi menajdi bagian penting dalam merancang asesemen. Instruksi yang jelas membuat proses asesmen menjadi terarah dan terukur. Berikut ini kesimpulan apa saja yang perlu disiapkan dalam merancang proses asesmen.
Mari kita libatkan murid dalam proses asesmen, sampaikan rubrik penilaian dari awal kepada murid hingga murid mengetahui capaian yang diharapakan. Dengandemikian murid dapat belajar menilai kemampuannya, menetapkan target dan  melakukan refleksi belajar. Rancanglah sesemen yang dapat memberikan keleluasaan untuk murid agar dapat menggunakan kemampuan dan minatnya masing-masing. Sehingga asesmen bisa menjadi hal yang menyenenagkan dan menantang murid.Â
Referensi:Â
1. Pusat Asesmen dan Pembelajaran. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.Â
2. SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H