Mohon tunggu...
Ali Maksum
Ali Maksum Mohon Tunggu... Guru - Education is the most powerful weapon.

Guru, Aktifis dan Pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum, Apa Itu?

24 Mei 2023   10:25 Diperbarui: 1 Juni 2023   15:23 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru sebagai ujung tombak implementasi kurikulum dalam proses pembelajaran, kita harus tahu bahwa kurikulum nasional itu perlu disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan. Oleh karena itu pengembangan kurikulum diperlukan disetiap satuan pendidikan. Di sinilah peran kita sebagai pemilik dan pengambang kurikulum di satuan pendidikan, kita harus melakukan adaptasi sesuai dengan konteks dan karakteristik murid. Begitupun dengan pembelajarannya. Kitalah yang lebih mengetahui  murid-murid kita, kompetensi apa yang dibutuhkan, dan bagaimana cara mewujudkannya. 

Proyeksi pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD mengarahkan bahwa kompetensi tidak hanya fokus pada kognitif, sikap dan psikomotorik, tetapi juga harus ada value/atau nilai yang melengkapi kompetensi murid. Saat ini kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan fondasi atau prasyarat yang diperlukan murid. Ini untuk membangun fondasi transformatif dengan siklus belajar antisipasi, aksi dan refleksi menuju pembelajar sepanjang hayat.

Transformasi pembelajaran paradigma baru menekankan pada penguatan kompetensi dan materi yang esensial atau bermakna. Bukan banyaknya materi/konten yang didapatkan murid, melainkan konten/materi yang esensial dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara mendalam. Proses pembelajaran tersebut salah satunya dapat menggunakan siklus Inkuiri yang menekankan pada rasa ingin tahu sebagai dorongan belajar yang  kuat pada murid. Pentingnya rasa ingin tahu murid perlu kita munculkan kemudian kita gabungkan dengan obrolan atau percakapan yang menjadi bagian dari pembelajaran. Pertanyaan, pertanyaan terbuka seperti mengapa?, apa? dan bagaimana?  merupakan cara guru untuk menstimulasi cara belajar murid, mengeksplorasi apa yang telah mereka ketahui, sehingga menghasilkan dampak yang bermakna dalam penyelidikan-penyelidikan yang mereka lakukan. 

Lalu seperti apa siklus pembelajaran inkuiri itu? 

1. Menyalakan rasa ingin tahu murid perlu dilakukan agar imajinasi mereka berjalan dan bekerja dalam pikirannya.

2. Mencari tahu mengumpulkan data, fakta dan bukti dari eksplorasi apa yang murid telah ketahui serta menemukan informasi baru dengan menggunakan keterampilan yang mereka miliki.

3. Memilah, mengorganisasi, menganalisa menerjemahkan dan mengkomunikasikan apa yang murid pelajari dengan berfokus pada peningkatan keterampilan berfikirnya.

4. Membuat koneksi mencoba menghubungkan dengan topik lain yang berkaitan dengan konteks diri murid dan lingkungannya.

5. Menyelami, mendalami/mendalami mendorong murid mengambil makna/ esensi dari kegiatan belajarnya melalui penyelidikan juga murid mendalami atau menyelami rasa ingin tahu lebih jauh dari pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab di diri mereka.

6. Aksi atau tindakan merefleksikan apa yang telah murid pelajari, dan membuat aksi nyata dari pembelajaran bermakna dari apa yang di dapatkan. Aksi ini muncul karena  inovasi internal dalam diri murid, dan juga yang tidak kalah penting, tranformasi pembelajaran murid berfokus pada pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai pancasila untuk mewujudkan profil pelajar pancasila melalui pembelajaran berbasis projek.

Dengan demikian diharapkan murid dapat memberikan dampak bagi dirinya sendiri dan lingkungannya kelak. Setalah memahami peran dan fungus kurikulum apa yang selanjutnya dapat kita lakukan untuk mewujudkan proses pembelajaran yang berpihak pada murid? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun