-Â Specific
Target dibentuk dengan spesifik, mengacu pada hal yang ingin dicapai. Misalnya, "Meningkatkan penjualan sebanyak 15%" target yang spesifik dapat dibentuk menggunakan kata-kata seperti Meningkatkan, Mengurangi, Mendapatkan, dll.
- Measurable
Target yang terukur, biasanya dibentuk dengan kesepakatan antara manajemen dan karyawan. Target yang terukur bisa dibentuk dengan kuantitatif atau kualitatif. Namun dalam beberapa hal, ukuran kualitatif biasanya digambarkan dengan aspek kuantitatif juga seperti "Meningkatkan pelayanan pada pelanggan, sehingga keluhan per-minggu mencapai kurang dari 3 keluhan"
-Â Agreed
Sebaik apapun target yang perusahaan bentuk, tidak akan bisa efektif dan akan akan sulit tercapai jika karyawan anda tidak menyetujui target yang telah ditentukan. Kesepakatan dalam target ini dapat menumbuhkan komitmen, rasa keterlibatan karyawan dalam penyusunan target yang berujung pada kinerja maksimal karyawan untuk dapat mencapai target tersebut
- RealisticÂ
Tantangan dalam penentuan target memang sangat diperlukan untuk memacu peningkatan kinerja karyawan, namun aspek realistis juga harus diperhatikan dalam pembentukan target. Target yang realistis adalah target yang tidak melebihi kemampuan atau keahlian karyawan, dan tidak melebihi kemungkinan yang dapat dicapai dengan sumberdaya yang dimiliki perusahaan.
- Time-Framed
Target harus memiliki tenggat waktu yang jelas, sehingga dapat diukur dengan baik. "Peningkatan penjualan sebesar 15% pada akhir tahun 2021". Target dengan time-frame juga harus dikontrol secara berkala, dapat dilakukan per-bulan, per-3 bulan, atau interval lainnya yang biasa dilakukan perusahaan tersebut.
Nah, jadi kalau anda pernah merasa stuck, atau kesulitan untuk menentukan dan mencapai target, mungkin anda melakukan kesalahan pada proses pembentukan target anda. Mulai sekarang, yuk kita bentuk target yang baik!