Pernahkah anda merasa hidup anda begitu-begitu saja? Tak ada pencapaian baru, tak ada perkembangan yang berarti. Mungkin anda perlu tantangan baru dalam hidup anda. Atau, anda pernah memiliki mimpi besar yang ternyata sangat sulit untuk dicapai dan malah membawa kekecewaan?
Memang sudah sifat natural manusia, bahwa kita tidak akan pernah puas atas apa yang kita miliki. Seperti dua sisi mata pisau, rasa tidak puas dapat memberikan efek positif dan negatif pada diri kita, tergantung bagaimana kita menyikapi hal tersebut. Jika kita menggunakan ketidakpuasan kita untuk membangun motivasi diri sehingga kita bisa mencapai level yang lebih tinggi dalam hidup, maka ketidakpuasan tersebut menjadi hal yang sangat baik dalam hidup.Â
Tak jauh berbeda pada kehidupan pribadi, kehidupan sebuah perusahaan pun terkadang mungkin saja merasakan kondisi stuck tersebut. Maka, pada saat itulah perusahaan harus menyusun target baru yang dapat meningkatkan tantangan dan diharapkan dapat memancing kinerja karyawan menjadi lebih baik lagi.
Setiap perusahaan dibangun pastinya untuk mencapai kesuksesan. Tapi, bagaimana kita dapat mengetahui jika kita sudah mencapai kesuksesan itu? Menghasilkan banyak uang? Menguasai pangsa pasar yang besar? atau dapat menjalankan perusahaan tanpa hutang?Â
Mengacu pada Rudman, secara singkat kesuksesan organisasi dalam pencapaian target bisa diartikan dengan kinerja yang telah sesuai dengan objective dan standard yang telah ditentukan. Lalu, pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat menyusun target yang baik dan benar?
Menurut Latham dan Locke, target yang dapat meningkatkan kinerja karyawan adalah sebagai berikut  :
- Target yang sulit, namun dapat dicapai, dan dapat meningkatkan tantangan dalam bekerja
- Target yang spesifik, yang dapat menggambarkan ekspektasi perusahaan pada karyawannya
- Umpan balik pada tiap progress target, diberikan pada karyawan untuk merasakan penghargaan dan pencapaian atas kinerjanya.
- Karyawan mungkin bisa membandingkan kinerjanya saat ini dengan kinerja masa lalunya, atau pada beberapa keadaan mungkin membandingkan kinerjanya dengan kinerja karyawan lain.
Lalu selain beberapa aspek diatas, target yang baik harus memiliki aspek SMART, yaitu