INDAHNYA FAJAR DI BROMO
Cuti pertamaku, selama 5 hari benar-benar aku syukuri, dengan  menghabiskan waktu di Gunung Bromo Tengger, Jawa Timur. Gunung Bromo sebuah gunung berapi di Jawa Timur, yang sudah terkenal keindahannya baik dalam negeri maupun luar negeri.
Cuti ini adalah kali pertamaku sejak berdinas sebagai anggota Kepolisian. Tahun sebelumhya kondisi sedang tidak memungkinkan saat gejola Covid 19 melanda negeri ini. Sehingga peran Polri saat itu, dinilai  sangat penting sebagai garda terdepan pembantu Satgas penanganan Covid 19.
Rencanaku saat cuti bisa sekedar liburan bersama keluarga, namun karena tidak bersamaan, aku putuskan membuat agenda liburan dengan rekan-rekanku.
Sesuai rencana, bersama rekan-rekan aku persiapkan segala sesuatunya. Untuk transport dan akomodasi selama perjalanan maupun saat di Bromo, sudah diserahkan ke biro travel. Jadi, ada keinginan untuk tidak ribet ngurus ini dan itu. Waktu akan digunakan sefektif mungkin menikmati keindahan Gunung Bromo yang sudah terkenal tersebut.
 Dari rumah sampai ke Bromo membutuhkan perjalanan sekitar 15 jam kurang lebihnya,  sudah termasuk istirahat sholat dan makan di rest area. Waktu 15 Jam menyusuri jalan Toll sangatlah membosankan. Namun, aku siasati dengan tetap selalu "ingat pada Yang Di atas" sana. Ini adalah satu ajaran orang tuaku yang selalu mengingatkan untuk setiap waktu dan di manapun, bibir dan hati "bergerak" melafal Solawat atau beristigfar. Ini akan memberikan ketenangan dan hati menjadi sejuk.
15 jam yang panjang terlewati.
Oleh pihak travel, rombongan kecilku di antar ke villa yang letaknya sangat makjubkan, karena begitu pintu atau jendela dibuka, sudah terlihat keindangan Gunung Bromo. Kaki ini ingin sekali segera ke sana, namun pemandu menyarankan untuk sesuai rencana, yaitu esok sebelum fajar menyingsing, harus berkemas dan menuju titik pemberangkatan ke Gunung Bromo. Malam yang semestinya untuk digunakan untuk istirahat, ada saja yang aku lakukan bersama rekan-rekan, dengan di temani kopi hangat dan umbi-umbian rebus. Sampai akhirnya, entah jam berapa, Kami memutuskan untuk istirahat, karena jam 02.00 harus berkemas untuk naik ke Bromo.
Ah ya, tadi begitu tiba di villa, rombongan kecil Kami disambut oleh beberapa orang penduduk asli lereng Gunung Bromo. Â Ibu penjaga Villapun juga sudah menyiapkan Makanan Khas Bromo yaitu Apel Malang. Masya Allah luar biasa Indah dan bagusnya terlihat dari lereng Gunung Bromo terlihat sedikit jelas. Masyarakat asli lereng Gunung Bromo sangatlah ramah tamah untuk menyapa wisatawan seperti aku dan rekan rekanku. Setelah mandi sore, dengan air hangat, Kami duduk duduk di teras vila menunggu Sunset, dengan view keindahan dari kejauhan Gunung Bromo yang Anggun dan Perkasa.
Sesuai jadwal, perjalanan aku menuju Gunung Bromo start pukul 2 pagi. Menurut pemandu, butuh waktu  2-3 jam perjalanan dari villa. Perlengkapan yang aku bawa sesuai rekomandasi teman-teman atau pemandu sebelumnya adalah Jaket kulit sweeter tebal,  sarung tangan, kaos kaki tebal dan sepatu PDL Kulit hitam biasaku untuk berdinas guna untuk menanjak menaiki trak yang lumayan membutuhkan tenaga dan kekuatan untuk melewati tanah luas hemparan di Bromo dan kuat saat ada hujan digunung.
Perjalanan menuju Bromo harus wajib menggunakan Jeep Bromo yang sudah disediakan disana harus menyewa sekira 800-900rb perkelompok diisi 6-8 orang sudah termasuk driver jeep 4x4. Terjal dan sangat menanjak. Tentu mengemudikan di medan seperti itu butuh jam terbang yang tinggi dan berani. Jika menggunakan mobil pribadi tidak disarankan. Mengapa? Rute yang dilewati  mendaki melewati jalanan terjal, menanjak  yang membelah Bromo. Tinggi dan panjang trak yang harus dilalui. Oleh karena, bila tidak ingin naik jeep, disarankan untuk sewa motor Trail beroda besar dan kuat. Harga sewapun sekitar 300-500rb sudah termasuk bensin.