C. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang sudah kami lakukan terhadap kijing pada pusara milik pasangan suami-istri Hadi Nugroho dan Dewi Sukaningsih, terdapat nilai-nilai estetika, sejarah, budaya, serta simbol-simbol filosofis yang berkaitan erat dengan identitas mereka sebagai pendiri Museum Batik Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga dari lima sila Estetika Desain yang terkandung di dalam desain makam tersebut, yaitu 1) Kebaruan, 2) Simbol, dan 3) Tata nilai dan Tata Kelola Peradaban. Elemen-elemen estetika ini dapat ditemukan di berbagai bagian makam tersebut dan semuanya tidak terlepas dari identitas pasangan sebagai pendiri museum batik. Seperti pada nisan berbentuk gawangan dan kain batik, elemen estetika tersebut menunjukkan berbagai koleksi dari Museum Batik Yogyakarta. Patung Yesus dengan sampiran kain batik Sidomukti pada kijing pun, selain menunjukkan identitas religi dari pasangan tersebut, juga merupakan motivasi dari berbagai karya Dewi Sukaningsih yang terdapat pada museum batik tersebut. Dapat disimpulkan bahwa suatu kijing tidak hanya digunakan sebagai penanda suatu kuburan, namun kijing juga dapat menjadi simbol yang memberi informasi serta merepresentasikan identitas serta budaya dari individu yang dikuburkan semasa hidupnya.
Disusun oleh:
Marsekal Aulia Putri Sulistijawan, Alifia Aidila Adha Handayani Wibowo, Arvitya Belva Clianta Wicaksana, Farid Ardhian Maulana, Gandhi Amado Benedict, Gizka Syahlaisya, Jihan Putri Alifah, Jihan Savira Enriyati, M. Syarif Hidayatullah, Nindy Aisah Putri Dinanti, Ni Putu Pica Wulandari, Nur Izzati Rasida
Prodi S1 Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H