Â
Al-Maturidi membedakan antara kalam (baca: sabda) yang tersusun dengan huruf dan bersuara dengan kalam nafsi (sabda yang sebenarnya atau makna abstrak). Kalam nafsi adalah sifat qadim bagi Allah, sedangkan kalam yang tersusun dari huruf dan suara adalah baharu (hadis). Al-Quran dalam arti kalam yang tersusun dari huruf dan kata-kata adalah baharu (hadis).
Â
g. Perbuatan Manusia:
Â
Al-Maturidi berpendapat bahwa tidak ada sesuatu yang terdapat dalam wujud kecuali sesuai dengan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan tidak dibatasi, kecuali karena ada hikmah dan keadilan yang ditentukan oleh kehendak-Nya.
Â
h. Pengutusan Rasul:
Â
Al-Maturidi berpendapat bahwa pengutusan Rasul adalah hal niscaya yang berfungsi sebagai sumber informasi. Tanpa mengikuti ajaran wahyu yang disampaikan Rasul, berarti manusia membebankan akalnya pada sesuatu yang berada di luar kemampuannya.
Â