Mohon tunggu...
Alifatul Haniah
Alifatul Haniah Mohon Tunggu... Lainnya - Halo saya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Indraprasta PGRI

Setiap hari aku berpikir bagaimana agar terus hidup. Tapi aku lupa bahwa hidup itu sendiri adalah berpikir. ~ Alifa ~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Terlarang

8 Maret 2024   21:59 Diperbarui: 8 Maret 2024   22:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tergores luka menhaan belenggu ridu

Kita adalah luka

Meski baik-baik saja menerima

Ketidakmungkinan berpihak

Kenyatan tak bisa ditolak

Ketika hati telah berbagi

Patah tumbuh hilang berganti

Menyadari namun tak mengerti

Ku dapati keraguan dalam setiap langkah

Bersama desah sepi bersembunyi di lubuk hati

Jakarta, 29-6-2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun