Melatih anak untuk belajar tentang ketika sebagai bentuk pengembangan kepribadian. Sikap disiplin akan membentuk pribadi yang taat terhadap norma dan aturan yang berlaku. Misalnya, bangun pagi agar tidak terlambat datang ke sekolah.Â
5. Membiasakan anak mengucapkan kata maaf,terimakasih dan tolong
Memberi ajaran kepada anak tentang sopan dan santun. Meminta maaf digunakan ketika anak membuat kesalahan, menggunakan kata tolong jika dalam anak mengalami kesulitan dan terimakasih ketika anak telah mendapatkan pertolongan dari orang lain. Misalnya, anak kesulitan dalam mengerjakan tugas rumahnya, dia berusaha meminta tolong dengan orang tua dan berterimakasih ketika setelah dibantu.
6. Memahami kondisi anak
Setiap anak memiliki karakter yang berbeda tentunya, mereka memiliki kemampuan dan bakatnya masing-masing jadi orang tua tidak boleh menyamakan rata anak satu dengan yang lain, maka dari itu sebagai orang tua harus bisa memahami karakter anak tersebut dan tidak boleh memaksakan kehendaknya. Misalnya, anak memiliki bakat di bidang seni rupa tetapi orang tua melarang untuk dia berkembang sesuai dengan bakatnya dan memaksa anak untuk mengikuti kegiatan sains di sekolahnya. Anak tersebut dapat tertekan dan tidak menjalani dengan senang hati.
7. Komunikasi yang baik
Membangun komunikasi tidak hanya berbicara saja, tetapi juga mendengarkan. Begitupun hal yang harus terjadi antara orang tua dengan anak. Komunikasi yang baik dapat membangun pribadi anak yang lebih percaya diri, dapat membangun rasa harga diri hingga anak merasa lebih berharga serta membangun konsep positif dalam diri anak hingga kedepannya dia dapat membangun hubungan dengan orang lain.Misalnya, ketika anak mengungkapkan pendapatnya, sebagai orang tua wajib mendengarkan dan memberi masukan atau meluruskan pendapatnya.
8. Belajar sabarÂ
Sebagai orang tua yang baik harus bisa mengajarkan anaknya dalam hal sabar yaitu suatu sikap menahan emosi maupun keinginan suatu hal. Sabar akan mencerminkan suatu kemampuan mengendalikan diri. Jika sikap sabar diterapkan sejak kecil maka saat dewasa nanti akan terlihat bagaimana anak itu dapat mengendalikan diri sendiri. Misalnya, saat anak mengikuti orang tua saat belanja, anak tersebut ingin sekali membeli mainan tetapi orang tua enggan mengabulkan permintaan seorang anak dan mengalihkan perhatianya dari mainan tersebut ke hal yang lain. Dari hal tersebut berarti orang tua tidak semata-mata keiginan anak dikabulkan semua.Â
9. Memberi penjelasan di balik adanya aturanÂ
Setiap aturan yang dibuat oleh orang tua harus bisa dijelaskan secara logis mengapa aturan tersebut dibuat, agar anak memahami maksud dan tujuan tersebut dan anak dapat mengikuti dengan baik pula. Cara menjelaskan juga harus menyesuaikan usia anak ya parents! Misalnya, anak terlalu sering bermain gadget, orang tua memberi tahu bahwa ada batasan dalam penggunaan karena jika terlalu lama bermain dengan gadget dapat menyebabkan sakit mata dan kecanduan, lalu sebaiknya orang tua memberi batasan atau aturan penggunaan gadget.