Beberapa wilayah di luar Jawa memang sudah mulai mengalami defisit stok oksigen. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa stok oksigen di Kalimantan Timur dan Utara mengalami defisit hingga 12 ton.
"Suplai oksigennya sudah terbatas karena di sini (Kaltim dan Kaltara) hanya ada tiga produsen oksigen yang juga jumlahnya sangat terbatas," kata Menko PMK.
Oleh karena itu, produsen oksigen memutuskan untuk menghentikan distribusi untuk keperluan industri. Sementara ini mereka hanya melayani permintaan untuk kebutuhan medis di Kaltim dan Kaltara.
"Per hari ini kami tidak jualan untuk industri, hanya untuk kebutuhan medis. Kalau untuk (ketersediaan) tabung banyak. Material likuidnya kami defisit sekitar 12 ton," ucap Iwan Sunyoto, direktur salah satu produsen oksigen di Balikpapan.