BAB I
A. Latar Belakang
Di era abad 21 ini Bahasa Inggris merupakan suatu kebutuhan, dimana di era ini dituntut untuk bersaing secara global dengan negara --negara lain untuk mencapai kemajuan terutama di bidang ekonomi, pendidikan dan juga teknologi. Pendidikan hendaknya mampu mengadapi tantangan abad ke-21.
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 ditegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Saat ini bahasa Inggris telah menjadi mata pelajaran yang wajib diikuti mulai dari tingkat SMP, SMA sampai dengan Perguruan Tinggi. Dengan adanya Bahasa Inggris di tingkat SMP diharapkan generasi muda Indonesia mampu berbahasa Inggris dengan baik sejak di tingkat dasar sehingga diharapkan bangsa Indonesia mampu bersaing di dunia Internasional.
Namun pada kenyataannya, pembelajaran Bahasa Inggris pada tingkat SMP di sekolah kami merupakan hal baru bagi sebagian besar siswa kelas VII, karena tidak semua sekolah di jenjang SD memberikan pembelajaran Bahasa Inggris.
Pada mata pelajaran Bahasa Inggris ada 4 skill yang harus dikuasai yaitu listening (mendengarkan), speaking (berbicara), reading (membaca) dan writing (menulis). Dimana 4 skill tersebut saling berkaitan, sehingga satu kegiatan pembelajaran bisa digunakan untuk mempelajari satu atau lebih kompetensi yang ingin dikuasai. Namun pada pelaksanaannya masih banyak ditemukan beberapa kendala yang kami alami khususnya pada skill writing yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam menulis descriptive text, diantaranya :
1. Pembelajaran masih bersifat teacher-centered
2. Minimnya penguasaan kosakata yang dimiliki siswa
3. Belum maksimalnya penggunaan media pembelajaran
Dari ketiga poin diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan peserta didik dalam menulis Descriptive Text masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor; pertama guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran atau masih bersifat (teacher centered) sehingga kompetensi peserta didik tidak sepenuhnya tergali.Â