Daya penglihatan mata dapat berubah seiring dengan tingkat kerusakan yang memengaruhinya, mata kita akan terus berhadapan dengan cahaya, karena cahya tidak membutuhkan medium untuk merambat. Cahaya dapat merambat dengan sangat cepat dengan kecepatan 3 x 10Ë„8.
Gambar 6. Spektrum Warna (Sumber: https://www.scribd.com)
Normalnya, sinar-sinar sejajar yang masuk ke dalam bola mata akan dibiaskan oleh sistem optis bola mata dan terfokus dalam satu titik yang jatuh tepat pada retina. Sayang sekali tidak semua orang memiliki kondisi mata yang ideal seperti itu. Pada beberapa orang, titik fokus dari sinar-sinar tersebut justru di depan retina, atau di belakang retina. Bahkan, dapat terjadi sistem optis bola mata  membiaskannya tidak saja menjadi satu titik fokus, tetapi malah dua atau bahkan lebih.
Maka agar daya penglihatan mata tetap optimal dapat dilakukan beberapa hal yang akan membuat mata kita tetap sehat dan otot siliaris mata tetap elastis:
- Â Mengistirahatkan mata dengan prinsip 20-20-20.
- Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.
- Memastikan jarak aman dari mata ke layar komputer ataupun gadget sekitar 50-60 cm.
- Menggunakan gadget hanya pada saat yang di butuhkan saja.
- Apabila mulai merasa lelah dapat menjauh dari layar gadget, menghirup udara segar dan melihat yang segar di sekitar seperti pohon yang hijau ataupun keadaan orang di sekitar yang warnyanya beragam.
- Hindari mata dari menatap matahari secara langsung tanpa pelindung.
- atau menggunakan kacamata anti radiasi selama menggunakan gadget
Kesimpulannya adalah daya penglihatan kita merupakan sesuatu yang tidak permanen sehingga perlu untuk di jaga, salah satunya dengan memerhatikan lamanya penggunaan gadget. Tanpa kita sadari dengan menggunakan gadget pada kehidupan sehari-hari mungkin memiliki dampak yang buruk bagi mata. Salah satunya dapat menyebabkan kendurnya otot siliaris mata. Oleh sebab itu mata kita harus selalu dijaga seperti mengkonsumsi makanan bergizi, memrhatikan jarak aman mata terhadap gadget ataupun melindungi mata menggunakan kacamata anti-radiasi atau blu-ray. Diharapkan setelah membaca artikel ini para pembaca menjadi lebih sadar dan peduli dengan daya penglihatannya yang mungkin saja rusak beberapa waktu lagi akibat mata tidak di rawat dengan baik.
Daftar Pustaka
 Utami, A. R. T., Suwondo, A., & Jayanti, S. (2018). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Mata Pada Pekerja Home Industry Batik Tulis Lasem. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 6(5), 469-475.
Bawelle, C. F., Lintong, F., & Rumampuk, J. (2016). Hubungan penggunaan smartphone dengan fungsi penglihatan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado angkatan 2016. eBiomedik, 4(2).
Nienartowicz, B. (2012). Initial assumption to the mathematical model of the marine elektromagnetic system with the shaft-generator. Zeszyty Naukowe/Akademia Morska w Szczecinie, 146-150.
Syam, A. R., & Satria, H. (2017). Adaptasi Fisiologis Retinamata Dan Tingkah Laku Ikan Terhadap Cahaya. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 2(5), 215-224.