2. Menerapkan pembelajaran kontekstual seperti projek kelompok yang dibentuk secara heterogen sehingga menciptakan komunikasi yang aktif, tidak didominasi oleh satu atau dua peserta didik di dalam kelas.
3. Memposisikan diri sesuai dengan karakter dan usia serta menjadi pendengar yang baik bagi peserta didik.
4. Menciptakan suasana kelas dan pola interaksi yang nyaman, bersahabat, dan saling menghargai antara guru dan peserta didik, serta peserta didik dengan peserta didik lainnya.
5. Memberikan pengalaman proyek individu maupun kelompok dalam proses pembelajaran.
Itulah pentingnya guru memiliki visi diri sebagai satu upaya mengembangkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Visi guru harus mampu mengakomodasi nilai dan norma yang ada di lingkungan pendidikan, mampu memberi dorongan positif bagi proses pembelajaran yang bersifat merdeka sesuai kodrat peserta didik, serta mampu mencerminkan profil pelajar pancasila. Seorang guru akan mampu mewujudkan visi yang dimiliki dengan menjiwai dan menjalankannya secara konkrit dan berkesinambungan dalam kehidupannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H