Mohon tunggu...
Alib Palipur Setya Widodo
Alib Palipur Setya Widodo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tersenyumlah di setiap keadaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Keterkaitan Visi Guru dengan Materi dan Inisiatif Pembelajaran

21 November 2022   18:47 Diperbarui: 21 November 2022   18:52 11537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh keterkaitan visi guru dengan materi dan inisiatif peningkatan pembelajaran (template black creative mind map graph by Olmos Carlos - canva.com)

Sering dijumpai seorang guru mendapat peran di masyarakat dalam acara-acara tertentu misalnya acara keagamaan, acara adat, pernikahan, atau menjadi pemuka masyarakat dengan menjadi ketua RT di lingkungannya. Pendidikan bagi peserta didik terhubung dengan lingkungan tempat tinggalnya. 

Lingkungan tersebut yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Bersumber dari ketiga lingkungan tersebut peserta didik mendapat pengaruh perkembangan dan pengetahuan baru. 

Disinilah kaitan antara visi seorang guru dengan proses belajar peserta didik menjadi penting. Guru tidak hanya dapat mengembangkan pembelajaran di kelas melalui instansi sekolah, tetapi juga dari kegiatannya dalam bersosial kemasyarakatan.

Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani. Pendidik diidentifikasikan sebagai penuntun dimana arti menuntun di sini memberi penekanan pada proses pembelajaran yang sifatnya mengiringi atau membersamai peserta didik dalam belajar. Peserta didik tidak pasif menerima materi pelajaran. 

Guru berperan aktif bersama peserta didik. Peran guru dalam hal ini bersifat sebagai suri tauladan, memberi semangat atau dukungan, serta memberi motivasi. Pendidikan juga harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik. Kodrat alam merupakan kondisi anak sejak lahir yang dipengaruhi kultur budaya dan lingkungan tempat anak berada. Sedangkan kodrat zaman adalah perubahan yang selalu terjadi dari waktu ke waktu. 

Selain itu, pendidikan diupayakan berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik. Nilai-nilai positif yang berkembang sesuai kodrat alam peserta didik dapat dioptimalkan dengan visi yang dimiliki seorang guru. Nilai-nilai tersebut terutama dalam hal iman dan taqwa serta budi pekerti luhur yang berkembang di masyarakat. 

Sedangkan pendidikan sesuai kodrat zaman diartikan bahwa visi guru akan mengarahkan pembelajaran menuju kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik di masa kini dan masa yang akan datang yang tentunya disesuaikan dengan bakat, minat serta karakteristik masing-masing peserta didik.

Berbicara tentang karakter, saat ini telah digalakkan sebuah pembelajaran yang menanamkan profil pelajar pancasila. Profil pelajar pancasila berlaku sepanjang hayat yang berkarakter sesuai nilai-nilai pancasila. Profil pelajar pancasila menjadi pegangan untuk para pendidik dalam membangun karakter peserta didik. Visi guru akan berpengaruh besar terhadap penanaman nilai-nilai pancasila. Profil pelajar pancasila memiliki enam dimensi yang harus dapat berkembang menjadi satu kesatuan yang utuh dan menciptakan karakter bernilai pancasila. 

Keenam dimensi profil pelajar pancasila yaitu: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3) Bergotong-royong, 4) Berkebinekaan global, 5) Bernalar kritis, dan 6) Kreatif. Visi seorang guru dapat membantu guru mencapai keenam dimensi tersebut secara terarah dan terukur dalam proses pembelajaran yang dirancangnya.

Perwujudan visi guru sebagai penunjang keberhasilan guru dalam mendidik dapat dilakukan dengan berbagai hal. Perwujudan dari pentingnya seorang guru memiliki visi yaitu terciptanya sebuah inisiatif peningkatan pembelajaran. Inisiatif tersebut diukur melalui tujuan pembelajaran dan didukung oleh visi yang dimiliki seorang guru berdasarkan pengalaman pembelajaran menggunakan sebuah asesmen. Terkait contoh visi guru di atas, beberapa inisiatif dalam peningkatan pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan pengembangan pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:

1. Pembiasaan kegiatan keagamaan di sekolah seperti: berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, sholat dhuha dan dzuhur berjamaah di sekolah, dan hafalan surat-surat pendek (bagi sekolah dengan basis agama islam) dan menyesuaikan bagi agama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun