Mohon tunggu...
Ali Asgar Tuhulele
Ali Asgar Tuhulele Mohon Tunggu... Pengacara - Nyong ka

Nothing Outside the Text

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bumi Sedang Hangat, Apa pandangan Madzhab Moderat dan Progresif

19 Oktober 2021   03:59 Diperbarui: 19 Oktober 2021   04:04 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BUMI SEDANG HANGAT, APA PANDANGAN Madzhab MODERAT DAN PROGRESIF

Pada bulan Agustus tahun 2021, ada sebuah Panel, para ilmuan iklim, di Perserikatan Bangsa Bangsa, yang secara tegas menyatakan, "Manusia telah menghangatkan Langit, Air dan Daratan Bumi".

Argumentasi di atas, tidak dibantah oleh kalangan moderat dan progresif, sehingga melahirkan Ijma di kalangan mereka, tentang betapa pentingnya fakta, bahwa, Bumi Sedang Hangat.

Saat ini, sedang ada pembahasan undang undang Infrastruktur, di Amerika, yang melahirkan dua aliran Madzhab, yakni Progresif dan Moderat.

Madzhab Progresif, berpendapat bahwa pembangunan infrastruktur, menghadirkan peningkatan kesejahteraan sosial dan membuat tagihan belanja infrastruktur yang ambisius, sementara madzhab moderat lebih memprotes taksasi harga yang ditimbulkan.

Namun pada dasarnya, perdebatan kedua madzhab di atas tidak dapat menafikan fakta bahwa polusi sebagai distingsi kausalitas bahkan factor supervene yang telah menyebabkan memanasnya planet ini. Bahkan terjadinya distingsi kausalitas ke bawah dengan subjek manusia yang memprakondisikan alam, sehingga menyebabkan ekosistem diambang kepunahan.

Karena, stratifikasi kenyataan: bahwa memang benar bumi sedang mengalami ancaman pemanasan, namun saat ini, bumi sedang hangat.

 Sejurus dengan itu, muncul pemikiran alternative yang menginginkan madzhab tengah, sebagai Jalan tengah, untuk mereduksi perdebatan dua madhab di atas. Akan tetapi justru tidak pernah ada jurus yang bisa menjadi juris jalan tengah, yang bisa menjadi jalur alternative bahwa ada dunia yang layak huni atau tidak layak huni.

Nah, selama ini narasi bahan bakar fosil, meliterasi pandangan dua madzhab ini sekaligus mengadu domba keduanya, untuk mengerucut membahasnya, sebagai substansi masalah karena tidak adanya energy bersih.

Pertarungan dua madzhab di atas, menimbulkan politik perubahan iklim yang seru. Sehingga nantinya, memunculkan dua variant Madzhab baru, di kalangan politisi iklim, yakni; Madzhab Sentris dan madzhab Moderat. Yang penulis tidak akan lebih jauh membabak beluri keduanya dalam tulisan ini.

Karena makruhnya, diadakan jalan tengah, ketika menyangkut iklim, maka di tengah perdebatan para madzhab, menyangkut masalah iklim, semestinya ada tindakan agresif, di dekade ini, oleh seluruh Negara industri dunia untuk mengoptimalkan energy bersih dan mengeleminir energy fosil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun