Mohon tunggu...
Gigih Satrio Herlambang
Gigih Satrio Herlambang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Mulawarman

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Hakim di Era Media Sosial: Bisakah Etika Bertahan di Tengah Tekanan Publik?

4 November 2024   15:46 Diperbarui: 4 November 2024   15:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Legal opinion dalam kasus ini menyarankan agar hakim tetap fokus pada bukti dan undang-undang, bukan pada tekanan publik yang bisa saja menuntut hukuman lebih berat atau lebih ringan. Keadilan, menurut prinsip hukum, harus didasarkan pada fakta yang ada di persidangan, bukan sentimen publik.

3. Hotman Paris dan Pengaruhnya dalam Opini Publik pada Kasus Hukum

Meskipun bukan hakim, sosok pengacara kondang seperti Hotman Paris sering menjadi sorotan media sosial dan membentuk opini publik dalam berbagai kasus besar. Kehadiran pengacara yang sangat vokal seperti Hotman sering kali menciptakan tekanan bagi hakim dalam kasus yang mereka tangani, terutama ketika pengacara tersebut memperdebatkan putusan atau proses pengadilan secara terbuka di media sosial. Hal ini berpotensi memengaruhi persepsi publik dan menimbulkan tekanan bagi hakim.

Dalam pandangan hukum, situasi ini menimbulkan tantangan tambahan bagi hakim yang dihadapkan pada ekspektasi masyarakat untuk mengikuti narasi yang sudah terbentuk. Hakim yang baik, menurut legal opinion, harus dapat berdiri teguh pada prinsip keadilan dan memisahkan diri dari opini publik yang terbentuk oleh sosok terkenal, agar putusan yang diambil tetap netral dan adil.

Tantangan dan Solusi dalam Menjaga Etika di Era Media Sosial

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu hakim mempertahankan etika profesinya meskipun berada di bawah sorotan publik:

1. Menghindari Keterlibatan dalam Diskusi Publik

Seorang hakim sebaiknya menghindari diskusi atau pernyataan terkait kasus yang sedang atau akan diadili. Ini termasuk menjaga jarak dari diskusi yang beredar di media sosial untuk mencegah persepsi bias.

2. Konsistensi dalam Menjaga Netralitas

Putusan hakim harus selalu didasarkan pada fakta dan hukum yang berlaku. Dalam menghadapi tekanan sosial yang kerap memihak pada emosi publik, hakim perlu memiliki keteguhan untuk tetap berpegang pada prinsip hukum yang netral.

3. Sistem Pengawasan Internal yang Ketat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun