Wajah penuh harap belas kasih di persimpangan
Menatap sekeping rupiah yang diberikan
Pengguna jalan di sudut kerasnya kehidupan
Tak tahu pada siapa hendak diungkapkan
Keluh kesah di teriknya mentari kesenjangan
Menghimpit rasa cemas dan ketakutan
Di balik kejamnya tutur ucap meresahkan
Ibu dan anaknya di sudut persimpangan
Menandakan ada ketidakpastian tersamarkan
Pada perjalanan hidup mereka yang terpinggirkan
Seakan menanti perputaran tanpa kebahagiaan
Terjerat ruang kepedihan di antara kemiskinan
Menggengam sejuta angan juga impian
Meskipun dibaluri keringat dan air mata kepiluan
Ibu dan anaknya di sudut persimpanganÂ
Tak akan beranjak pergi hingga mentari menepi
Melepas jari jemari di lembaran senja menyepi
Terbakar paparan Sang Surya seperti menguliti
Kulit hitam legam yang terus melekat diri
Tersembunyi keinginan perubahan pasti
Di kerut kening bocah kecil sebagai generasi
Ibu dan anaknya di sudut persimpangan
Menandakan begitu pahitnya hidup di perkotaan
Tanpa ada pengetahuan dan keyakinan
Tergerus kenafsian mereka pencari perubahan
Nasib yang mengakar hingga batas pengharapan
Sedih terpasung dalam coretan kelam terdiamkan
Hanya berjalan tertunduk menerima kenyataan
20 November 2020
(Ali Kusas)