Berbeda dengan anak anak dan orang dewasa, bahasa yang digunakan juga akan berbeda yang artinya ketika di dalam jawa disesuaikan dengan tingkatan usia yang dihadapi. Didalam penggalian informasi pengembangan kebudayaan, harus dilakukan dengan tata krama dan unggah ungguh. Dengan mencerminkan niat yang baik untuk pelestarian kebudayaan maka kami harus belajar untuk melakukan kebudayaan jawa seperti unggah-ungguh tersebut.
      Kami masih banyak belajar dan banyak kesalahan yang kami lakukan ketika berkomunikasi dengan masyarakat desa. Misalnya Saya sempat salah berbicara dan menggunakan bahasa jawa yang bukan seharusnya diucapkan untuk orang yang lebih tua dan memang jika didengarkan sedikit tidak sopan.Â
Dan saya pernah mencampur bahasa jawa dengan bahasa Indonesia karena takut salah dan tidak sopan karena saya tidak tahu bahasa jawa krama alusnya. Mungkin sampai sekarang masih saya lakukan. Menurut saya bahasa adalah hal pokok yang harus dipelajari didalam komunikasi untuk bisa masuk kedalam semua Kalangan terlebih seorang public relations yang nantinya akan bertemu banyak orang yang berbeda beda.
      Untuk menjalin silaturahmi, di masyarakat jawa tidak langsung menyampaikan maksud dan tujuan karena mereka akan basa basi terlebih dahulu untuk mencairkan suasana. Dan sering ditemui ketika silahturahmi dengan keluarga, tetangga, saudara. Yang kemudian mereka menganggap ada ruang untuk mengatakan maksud dan tujuannya, mereka baru mengungkapkannya.
Komunikasi tidak hanya tentang berbicara, masyarakat desa menerapkan dalam lingkungannya untuk selalu sumeh, menundukkan kepala dan cara tangan memberi atau saat lewat harus menundukan badannya, mereka paham dengan cara mereka melakukan itu dan  menjadi kebiasaan masyarakat.
Komunikasi yang saya lakukan pada saat itu, juga membedakan forum yang sedang dilakukan,, tidak hanya bahasa tetapi ruang. Apakah ruang itu bersifat formal atau informal. Didalam forum tersebut mungkin ada teman dekat yang selalu melakukan candaan dan perkataan yang tidak pantas tetapi diforum yang formal akan lebih menjaga cara berkomunikasi untuk tidak meyinggung pihak manapun.Â
Didalam pengembangan ini saya sebagai masyarakat desa dan hidup di lingkungan dengan etika yang tinggi yang harus selalu diajarkan. Harus andap asor dan sopan santun. Dalam hal ini pelaku komunikasi harus memahami kultur mitra berbicaranya sehingga timbul saling pengertian dan penyesuaian gaya komunikasi dapat terjadi. Dengan memahami bahasa dan kondisi orang lain berarti berusaha menghargai orang lain.
Didalam kehidupan desa, masyarakat desa harus menerima informasi yang sangat jelas dan benar,. Komunikasi juga memberikan dampak yang luar biasa jika kita tidak bijak dalam menyampaikan. Artinya pesan yang disampaikan juga harus dapat dimengerti oleh semua orang.
Misal akan ada kegiatan workshop dan travel pattern. Pada saaat itu, istilah tersebut belum familiar di telinga mereka, didalam diskusi yang dilakukan kami pernah menjelaskan hal itu tetapi mereka tidak paham karena kemungkinan kami masih menggunakan bahasa yang teori dengan tidak menggunakan arti yang bisa cepat dimengerti oleh mereka.
Maka dari itu penyebutan istilah harus sangat diperhatikan. Pesan yang disampaikan juga harus sampai dimengerti karna jika tidak,masyarakat desa akan terjadi kesalahpahaman. Karena dari kejadian yang pernah dialami selama proses pengembangan kebudayaan , informasi yang disampaikan oleh pihak tertentu, pada kenyataan dapat menyebarkan ke semua  masyarakat dengan cepat. Â
Dari kegiatan kemarin, informasi yang disampaikan mulut ke mulut mendapatkan manfaat karena kegiatan yang dilakukan dapat diketahui oleh banyak orang tetapi dampak yang diperoleh ketika mereka salah memberikan informasi, banyak tanggapan masyarakat yang salah mengartikan yang berbeda dari  maksud dari tujuan di kegiatan yang kami akan lakukan. Sehingga terdapat kesalahpahaman, penolakan dan kebingungan pada saat proses pembuatan kegiatan bersama masyarakat.