Yang terakhir di dalam lukisan tersebut yang letaknya berada dibawah sendiri, bertuliskan Walyatalattaf. Terletak di surat Al-Kahfi ayat sembilan belas.
Yang artinya hendaklah bersikap lemah lembutlah. Sikapa dan sifat yang lemah lembut merupakan karakter yang dimiliki setiap umat muslim.
Terutama dalam ucapan adalah hal yang paling sederhana dalam mewujudkan sikap serta perilaku lemah lembut. Namun jika tidak dapat menahan tajamnya lidah, sebaiknya diam dan memperbanyak membaca istighfar.
Salamatul insan fii khifdil lisan, yang artinya, selamatnya manusia tergantung bagaimana menjaga lisannya.
Beberapa ulama menyebutkan lafal Walyatalattaf menjadi titik tengah didalam Al-Quran.
Abah Salma Alif Sampayya dalam bukunya Keseimbangan Matematika Dalam Al-Quran menjelaskan, Al-Hajja menemukan bahwa jumlah seluruh huruf Al-Quran adalah tiga ratus empat puluh sampai tujuh ratus empat puluh.
Sehingga titik tengahnya jatuh pada huruf Ta’ dalam lafad Walyatalattaf di surat Al-Kahfi ayat Sembilan belas.
Arti lain dari lafad Walyatalattaf ialah menyelaraskan atau menyeimbangkan. Dimaksudkan dalam lukisan ini adalah antara bagaimana mengenal jati diri, mengenal ciptaan Tuhan, bahkan bagaimana mengenal Tuhan itu sendiri dengan baik dan lemah lembut yang dimana dapat diterima oleh hati sanubari kita.
Tanpa adanya cara yang lemah lembut serta menyeleraskan antara manusia dengan manusia ataupun manusia dengan Tuhannya bahkan manusia dengan alam tanpa adanya pengikat diantaranya, pasti hal itu tidak dapat dipisahkan. Maka konsep dalam lukisan ini sangatlah pas jika terdapat nilai agama, nilai sosial dan nilai kebudayaan bahkan nilai kemasyarakatan yang dijunjung tinggi.
Memang senjaga lukisan ini berjudul Manunggale Roso, bertujuan agar hati sanubari dan fikiran dalam mengenal Tuhan, sejatinya manusia, alam sendiri, serta bagaimana tentang kematian dan bagaimana kita harus menyiapkan itu semua. Jawaban yang paling mendasar sudahkah engkau siapkan dirimu berjumpa dengan Tuhanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H