Karena dari Nur Muhammad inilah menjadi asal mulanya terciptanya manusia dan seluruh alam semesta yang ada.
Tidak cukup disitu saja, dalam falsafah jawa, orang jawa terdapat dua istilah yang keduanya saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
Pertama, yaitu Sangkan Paraning Dumadi dan kedua, Manunggaling Kawulo Gusti.
Yang dimaksudkan falsafah Sangkan Paraning Dumadi iyalah bagaimana bisa mempunyai asal muasal yang disebut (sangkan) yang baik dan bisa mencapai arah tujuan yang disebut (paran) agar bisa sampai yang disebut (dumadi), yaitu mencapai kesempurnaan dalam meraih kehidupan dan keselamatan di dunia sampai akhirat.
Menurut kepercayaan Mistik Kejawen, istilah Sangkan Paraning Dumadi, termasuk bagian dari Ngelmu Kasampurnan, yaitu imu untuk menyempurnakan dalam kehidupan. Namun, untuk mencapai tahap menyempurnaan ilmu kehidupan, harus melalui lima tahap.
Pertama, Asaling Dumadi, yang artinya asal mula suatu wujud.
Kedua, Sangkaning Dumadi, yang artinya dari mana datangnya dan bagaimana atau akan kemana arah perkembangan wujud itu.
Ketiga, Purwaning Dumadi,yang artinya permulaan suatu wujud.
Keempat, Tataraning Dumadi, yang memiliki arti derajat atau martabat suatu wujud.
Kelima, Paraning Dumadi, yang artinya cara dan arah perkembangan suatu wujud.
Selanjutnya uraian tentang falsafah kehidupan dalam Budaya Jawa, sangat erat kaitanya dengan upaya bagaimana mencermati dan memahami falsafah kehidupan agar menjadi pedoman untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera dalam upaya mencapai kesempuraan hidup. Hidup memiliki dua arti, pertama, saat dihidupakan, yang posisinya berada didalam kandungan, dan yang kedua kehidupan yang berada di alam dunia dan di akhirat.