Salah satu kebijakannya adalah memotong gaji karyawan dengan prosentasi berbeda, disesuaikan dengan jabatan selama 3 hingga 6 bulan ke depan. Kebayang kan, apa yang akan terjadi jika pemasukan tidak dikelola dengan baik?
Melihat suasana yang kurang kondusif, untuk menjaga stabilitas sistem keuangan keluarga yang saya terapkan selama ini, saya melakukan beberapa hal berikut ini;
1). Terapkan Sistem 30, 30, 30, 10
Selama ini, dalam menjalankan keuangan keluarga saya menggunakan Sistem 40, 30, 20, dan 10. 40% untuk anggaran rumah tangga, 30% untuk hutang, 20% untuk investasi dan tabungan, dan 10% untuk keperluan sosial.
Dalam kondisi seperti ini, saya mengubah menjadi Sistem 30, 30, 30, 10. 30% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk hutang, 30% untuk investasi dan tabungan, dan 10% untuk keperluan sosial.
Bukan apa-apa, dengan mengurangi 10% dana untuk anggaran rumah tangga dan menambahkannya pada investasi dan tabungan saya rasa jauh lebih aman. Resikonya hanya menurunkan pola gaya hidup saja.
Setelah mengatur ulang sistem keuangan, saya mulai menjalankan sistem tersebut dengan sangat ketat. Karena yang dikurangi dana untuk anggaran rumah tangga, saya dan istri lebih banyak mengurangi konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari seperti;
- Kurangi konsumsi listrik dengan cara hanya menyalakan listrik ketika dibutuhkan saja, bahkan malam hari lampu yang nyala hanya di depan rumah dan ruang tengah saja.
- Kurangi konsumsi kuota internet dengan cara hanya menggunakan 1 paket internet untuk digunakan bersama-sama.
- Kurangi konsumsi gas dengan cara hanya menggunakan gas seperlunya saja.
- Kurangi makan di restoran. Jika biasanya seminggu sekali ke restoran kali ini harus ditahan, jadi satu bulan cukup satu kali. Itu pun cukup dengan order during.
- Gunakan air minum isi ulang. Setelah saya hitung, mengonsumsi air minum isi ulang jauh lebih murah dibanding yang bermerk. Dengan catatan, pilih air isi ulang yang tetap higienis dan sehat.
Selain itu kebutuhan seperti beras dan minyak tidak ada pengurangan. Seperti biasa, kita beli hanya untuk keperluan 1 bulan. Tidak perlu stok untuk kebutuhan selama 3 bulan apalagi 6 bulan.
Oh iya, ini sangat penting. Saya hanya mengambil uang dari bank sesuai kebutuhan untuk 1 bulan, itu pun diambil secara bertahap supaya tidak tergoda untuk sering membelanjakannya. Biasa kalau ada uang ditangan suka gatal ingin belanja, kan?