Production
MVP Pictures, Studio Denny JA, Dapur Film, Argi Film, Mizan Productions
Pemain
Oka Antara, Deddy Sutomo, Torro Margens, Eryhrina Baskoro
Â
Setiap jelang lebaran, umat Islam di Indonesia selalu saja disibukan dengan penentuan kapan tepatnya waktu berlebaran. Ini disebabkan karena ada sebagian ulama hanya menggunakan kalender sebagai penentu datangnya hilal (hisab). Sebagian lagi berpatokan pada kalender dan rukyatul hilal (melihat hilal). Hilal, bulan sabit yang terbit pada saat bulan baru.
Berbedaan ini tidak jarang menimbulkan keresahan pada umat. Beruntunglah, pemerintah selalu menjadi penengah dengan mengundang para ulama untuk sidang isbat. Sidang penentuan datangnya bulan baru.
Sidang isbat karena mengundang banyak pihak maka memerlukan dana yang cukup besar. Ada yang bilang hingga sekitar 9 Miliar. Belakangan diralat menjadi 2 Miliar. Upaya pemerintah ini pun banyak pihak yang tidak senang bahkan menentang.
Padahal, dibandingkan dengan menjaga ibadah shaum, uang sebesar itu tak ada artinya sama sekali. Masa, ibadah shaum digadaikan dengan angka 9 miliar dikatakan besar? Benar-benar terlalu.
Kemelut angka ini sangat menarik ketika diungkap dalam Film Mencari Hilal garapan sutradara Ismail Basbeth yang akan tayang di bioskop di seluruh Indonesia tanggal 15 Juli 2015. Sangat kontekstual dengan kondisi Indonesia sekarang. Kebetulan, saya dengan teman-teman #BloggerBdg dan #KBandung (Kompasianer Bandung) diundang untuk menyaksikannya sebelum film beredar.
Film sendiri berkisah tentang Mahmud (Deddy Sutomo), seorang ayah lulusan pesantren yang berjuang menerapkan Islam secara kaffah (sempurna). Mahmud galau saat mendengar rumor Kementrian Agama menganggarkan Rp. 9 Miliar untuk sidang isbat dan melihat hilal.