Komunikasi Di Dalam Lingkup Belajar
Salah satu profesi yang sangat membutuhkan adanya 3 komunikasi yang efektif dan keahlian berkomunikasi adalah pendidik atau guru. Supriadie & Darmawan (2012: 56) berpendapat bahwa guru profesional yang efektif memiliki keahlian berkomunikasi. Guru dalam mengajar memerlukan keahlian untuk berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal, dan mampu memecahkan konflik secara konstruktif.Keahlian berkomunikasi dapat terlihat dari cara individu menyampaikan gaya berkomunikasi. Sebagimana disampaikan oleh Mulyana (2004: 129) bahwa perbedaan gaya atau cara berkomunikasi individu dapat dilihat dari pemilihan kata-kata, kelancaran, kecepatan, dan intonasi suara. Gaya berkomunikasi setiap individu dapat mempengaruhi identitas dan citra diri individu di mata individu lain. Gaya berkomunikasi seorang pendidik sangat menentukan berhasil atau tidaknya menyampaikan ilmu kepada peserta didik.
Peserta didik dapat membentuk karakter yang baik melalui komunikasi efektif yang diberikan oleh para pendidik. Pembentukan karakter yang baik tidak hanya diberikan melalui komunikasi secara langsung, namun juga dapat melalui contoh berupa kebiasaan-kebiasaan baik yang diterapkan para pendidik di depan para peserta didik. Komunikasi semacam itu dapat disebut dengan komunikasi nonverbal.
Selain cara berkomunikasi pendidik dalam mengajar, partisipasi peserta didik juga penting dalam terjadinya komunikasi yang baik di dalam ruang lingkup belajar, atau di kelas. Partisipasi murid dalam komunikasi di dalam kelas juga memiliki peran yang krusial dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan mendukung perkembangan siswa. Partisipasi ini tidak hanya mencakup kemampuan siswa untuk menyampaikan pendapatnya, tetapi juga melibatkan mereka dalam proses belajar secara aktif.
Partisipasi Peserta Didik bisa dilatih dan di lihat dari beberapa aspek berikut :
Diskusi Kelas : Partisipasi siswa dapat diwujudkan melalui diskusi kelas. Siswa diajak untuk berbicara tentang ide-ide mereka, mendebat topik-topik tertentu, dan menyampaikan pandangan mereka. Diskusi semacam ini merangsang pemikiran kritis dan memperkaya pengalaman belajar.
- Tanya Jawab : Mengajukan pertanyaan kepada siswa dan mendorong mereka untuk memberikan jawaban adalah metode yang efektif untuk membangkitkan partisipasi. Ini tidak hanya mengukur pemahaman mereka, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkontribusi secara langsung.
- Kegiatan Kelompok : Partisipasi dapat ditingkatkan melalui kegiatan kelompok. Siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau proyek tertentu, membangun keterampilan kolaborasi, dan belajar satu sama lain dalam konteks yang lebih terlibat.
Presentasi : Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat presentasi dapat meningkatkan keterampilan berbicara mereka. Ini tidak hanya melibatkan mereka dalam menyampaikan informasi, tetapi juga membangun kepercayaan diri.Partisipasi murid dalam komunikasi di kelas bukan hanya tentang kuantitas, tetapi juga tentang kualitas interaksi. Dengan merangsang partisipasi peserta didik, pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis, merangsang pemikiran kritis, dan mendukung perkembangan cara berfikir peserta didik.
Hubungan Komunikasi dalam Ruang Lingkup Belajar Sebagai Pembangungan Karakter
Hubungan komunikasi dalam ruang lingkup belajar memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan karakter siswa. Komunikasi yang efektif antara guru, siswa, dan bahkan antarsiswa dapat membentuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang membentuk karakter seseorang. Sudah disepakati juga bahwa fungsi umum komunikasi ialah informatif, edukatif, persuasif dan rekreatif (entertainment). Maksudnya,   komunikasi  berfungsi  memberi  keterangan,  memberi fakta yang berguna bagi segala aspek kehidupan manusia. Di samping itu, komunikasi juga  berfungsi  mendidik  masyarakat  dalam  menuju  pencapaian  kedewasaan  bermandiri. Di  sinilah  komunikasi  memiliki  keterkaitan  yang signifikan dengan pendidikan, khususnya dalam   pendidikan   karakter. Untuk menciptakan  proses  komunikasi  yang  efektif,  pendidik  harus  memahami  konsep  dasar  komunikasi  pendidikan,  antara  lain mengenai   proses   komunikasi   pendidikan,   teknik  berkomunikasi  secara  efektif,  bentuk komunikasi,  prinsip  komunikasi, komunikasi  lisan  dan  tertulis,  metode  yang  tepat  dalam  komunikasi    pendidikan, strategi  untuk    meningkatkan  efektivitas komunikasi  dalam  pendidikan,  serta  hambatan  yang  seringkali  muncul  dalam  komunikasi  pendidikan  yang  berasal dari peserta didik maupun pendidik itu sendiri.
Salah satu tujuan adanya komunikasi yang efektif di dalam ruang lingkup belajar adalah membantu siswa untuk  mengembangkan  diri,  memiliki  kemandirian,  dan  tanggung  jawab  dalam mengambil pilihan dan keputusan, sehingga siswa dapat menghadapi masa depan secara terarah. Siswa diharapkan memiliki kepribadian yang efektif, kreatif, dan produktif, serta mampu  berinteraksi, menyesuaikan  diri,  dan  mengembangkan  lingkungan  kehidupan sebagai fasilitas perkembangan yang kondusif.
Di dalam ruang lingkup belajar bukan hanya untuk menyampaikan dan mendapatkan materi pelajaran, tetapi juga sebagai sarana yang kuat untuk membentu karakter peserta didik. Sekiranya ada beberapa cara berkomunikasi yang baik di dalam ruang lingkup belajar agar dapat terjadi kontribusi yang baik antara pendidik dan peserta didik. Diantaranya adalah :