Mohon tunggu...
M Naufal Al Ghifary
M Naufal Al Ghifary Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Program Studi Ilmu Komunikasi, Memiliki minat dibidang fotografi, design, videografi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Penggunaan Kosakata Baku dan Tidak Baku Dalam Efektivitas Komunikasi Pada Lingkup Ruang Kelas

14 Januari 2024   17:06 Diperbarui: 14 Januari 2024   17:09 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fokus penelitian terkait "Pengaruh Penggunaan Kosakata Baku & Tidak Baku Dalam Efektivitas Komunikasi Pada Lingkup Ruang Kelas", berusaha untuk mendeskripsikan hal -- hal apa saja yang berkaitan dengan efektivitas kosakata baku dan tidak baku yang digunakan dalam lingkup ruang kelas,lebih rinci ruang kelas di dunia perkuliahan. Bagaimana pentingnya pemilihan kosakata yang baik dan tepat ketika ingin memulai atau berada di tengah komunikasi.

Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau masalah aktual.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk penelitian kali ini, dilakukan di sebuah kelas Ilmu Komunikasi J, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek adalah dosen sebagai pengajar dan juga mahasiswa sebagai pelajar yang berada di kelas.

Hasil dari penelitian ini sangat memperhatikan bagaimana interaksi mahasiswa dengan mahasiswa lain dan juga mahasiswa dengan dosen ketika berada di dalam kelas. Dalam kasus ini, Penggunaan kosakata baku dan tidak baku dapat memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam efektivitas komunikasi di dalam ruang kelas, karena baik kosakata baku maupun kosakata tidak baku, masing-masing memiliki sisi positif dan negatifnya. Ada beberapa dampak yang mungkin terjadi :

Kemudahan Pemahaman

Kosakata Baku : Dalam kebutuhan mengajar penggunaan kosakata baku cenderung lebih standar dan mudah dipahami oleh semua pihak, dan terkesan professional. Penggunaan kosakata baku juga membantu mengurangi resiko ketidakpahaman dan juga penafsiran yang salah satu sama lain.

Kosakata Tidak Baku : Penggunaan kosakata tidak baku beresiko dapat membingungkan antar pembicara dan pendengar, apalagi jika mereka tidak akrab dengan kosakata yang digunakan. Hal ini dapat menghambat pemahaman. Namun akan memudahkan kita ketika berinteraksi dengan teman sebaya

Formalitas Komunikasi

Kosakata Baku : Lebih sering digunakan ketika sedang mengajar ataupun diskusi belajar, karena akan memberikan kesan professional dan menunjukkan kejelasan informasi secara umum. Kosakata yang dipakai juga sangat meminimalisir ketidakpahaman dan kesalahpahaman.

Kosakata Tidak Baku : Dalam konteks formal, kosakata tidak baku terkadang dirasa kurang sesuai dan dapat merusak kesan professional. Tetapi jika sedang diskusi santai, biasanya mahasiswa dengan mahasiswa, kosakata tidak baku dirasa lebih santai dan fleksibel untuk berinteraksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun