Sebagai orang Indonesia yang memiliki kepercayaan ada wujud yang tertinggi para pendiri negara mencoba untuk berfilsafat mulai dari pengalaman hidup mereka di bumi Nusantara. Â
Keunikan ini patut dibanggakan dan disyukuri. Bahwasanya negara kita Indonesia adalah negara yang memiliki sikap dan kepercayaan yang kuat pada Tuhan yang Maha Esa. Sikap ini semakin tampak dalam cara hidup masyarakatnya yang sangat religius dan taat terhadap perintah-perintah agama.Â
Religiusitas yang mewarnai percaturan hidup bangsa rupanya tidak selalu menampilkan apa yang diimani. Atau karena terlalu beriman akhirnya jatuh pada apa yang disebut iman buta.Â
Percaya begitu saja yang dikatakan atau apa yang didengar. Bahwasanya yang diucapkan oleh kaum religius selalu benar dan tidak dapat dibantah atau tidak dapat salah. Iman buta seperti ini yang masih banyak terjadi di daerah-daerah Indonesia.Â
Bahaya yang ditimbulkan adalah orang semakin mudah mengkafirkan sesamanya dan menghakimi orang lain. Perbedaan tidak lagi dipandang sebagai keberagaman yang unik dan khas untuk menjalani hidup bersama yang harmoni tetapi dipandang sebagai musuh yang berbahaya dan jahat.
Konflik yang masih sering terjadi di bumi Nusantara juga disebabkan karena kegagalan masyarakat dalam memaknai Pancasila. Lebih dari itu pemahaman yang minim tentang nilai filosofi Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia lebih membahayakan keutuhan Negara.Â
Hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah sekaligus seluruh masyarakat Indonesia untuk mendidik warga masyarakat yang lainnya agar memiliki pemahaman akan falsafah bangsa Indonesia yakni Pancasila.Â
Hanya dalam hal ini juga masih sering ditemukan persoalan. Sebab masih ada saja masyarakat Indonesia yang tidak mau menemukan nilai-nilai Pancasila bahkan mengenalnya pun tidak.Â
Ya, orang-orang seperti ini dapat menjadi ancaman sekaligus tantangan bagi seluruh masyarakat dan negara.
Berbicara tentang tantangan, budaya menjadi salah satu polemik yang sering menggores Pancasila.Â