Mohon tunggu...
Alfredsius Ngese Doja Huller
Alfredsius Ngese Doja Huller Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis adalah salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang dari Seminari San Giovanni xxiii Malang

Berbagi sembari belajar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Persahabatan Menjadi Logika Kerinduan

15 Februari 2022   14:50 Diperbarui: 15 Februari 2022   14:52 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Lirik dan Chord lagu Ruang Rindu-Letto kompas.com

Seperti seseorang yang selalu merindukan Tuhan dan ingin hidup dalam kebenaran dan kasih Tuhan. Sehingga saat ajal menjemputnya merupakan saat yang paling dirindukan karena pada saat itulah ia berpelukan dengan Tuhannya yang dirindukan.

Seorang yang hidupnya sangat religius nampaknnya merupakan orang-orang yang sangat memiliki kerinduan akan Tuhannya. 

Dikutip dari buku Menjadi Mencintai yang di tulis oleh Romo Armada Ryanto CM beliau mengatakan bahwa religiusitas bukanlah selebrasi masal penuh tangisan dan segala macam bentuk pujian. 

Tetapi baginya religiusitas adalah itu yang merupakan kerinduan jiwaku akan Tuhanku. Dan dalam kerinduan itu aku menyeberang keterbatasanku secara indah.

Persahabatan

Apakah persahabatan? Aristoteles mengatakan bahwa persahabatan mengatasi keutamaan keadilan.  Maksudnya jika kita bersahabat maka kita tidak membutuhkan keadilan. 

Karena saya sudah menolong maka kamu harus menolong saya, tetapi jika kamu tidak menolong saya kamu bukanlah sahabat saya. 

Karena saya sudah berkorban untukmu maka kamu juga harus mau berkorban untukku jika sekali saja tidak dilakukan maka persahabatan cukup sampai di sini. Ini merupakan contoh persahabatan dengan prinsip keadilan.

Aristoteles mengatakan persahabatan mengatasi keadilan. Sebab menurutnya jika orang bersahabat, mereka akan saling memperhatikan, menghormati, menolong, berkorban dan berbagi entah itu berbagi sukacita maupun dukacita. 

Dalam persahabatan rasanya kita tidak akan merasa kekurangan apapun. Tetapi tetap diingat persahabatan itu berani berkorban, dan berkorban itu kerap kali tidak enak.  Dan yang dimaksud dengan pengorbanan adalah pemberian diri. 

Dalam hidup kita saja tidak mungkin jika kita hidup tanpa pemberian diri. Sebab sejatinya kita selalu memberi diri dalam pergaulan, dalam keluarga, dalam pekerjaan dan dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun