Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia dan Alam: Renungan dari Kebakaran California yang Menghancurkan

13 Januari 2025   16:34 Diperbarui: 13 Januari 2025   16:34 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai komunitas global, kita harus lebih serius dalam menangani perubahan iklim. Penggunaan energi terbarukan, pelestarian hutan, dan pengurangan emisi gas rumah kaca adalah langkah-langkah penting yang perlu segera diambil. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan harus ditingkatkan melalui pendidikan dan kampanye yang berkelanjutan.

[Intermezo 3: Dengan menuliskan kembali "luka-luka" dalam kehidupan, sebenarnya kita sedang berjuang agar berdamai dengan segala pengalaman yang semakin menguatkan kita sebagai pribadi. Saya berusaha, melalui pelatihan ini, orang-orang muda ini mampu menjadikan dirinya mercuar yang memberikan tanda kepada kapal-kapal di sekitar lautan kehidupannya untuk tidak jemu saling belajar. Setiap orang memiliki mutiara bahkan intan dalam dirinya yang tidak harus dijual kepada orang lain, tetapi cukup dipajang (melalui aneka tulisan) sehingga bisa dinikmati oleh sesama atau orang yang membaca kisahnya].


Kesimpulan: Harapan di Tengah Kehancuran

Kebakaran yang melanda California menunjukkan bahwa manusia, dengan segala kecanggihannya, tetap memiliki keterbatasan. Namun, ini bukan alasan untuk menyerah. Sebaliknya, ini adalah panggilan bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap alam, memperkuat solidaritas dalam menghadapi bencana, dan bekerja sama demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Betapapun dahsyatnya alam, manusia tetap memiliki kekuatan untuk belajar, beradaptasi, dan mengambil tindakan yang lebih bijaksana. [Begitu juga, betapapun kelamnya pengalaman yang kita alami, atau betapa indahnya masa lalu, tetapi selama itu dipendam sendiri, tidak akan pernah dinikmati oleh orang lain.]

Akhirnya dengan memanfaatkan dua moment ini (kebakaran dan pelatihan menulis) saya malah bisa menyelesaikan tulisan yang sempat "mogok" diselesaikan.

Salam dari Kota Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun