Sebagai komunitas global, kita harus lebih serius dalam menangani perubahan iklim. Penggunaan energi terbarukan, pelestarian hutan, dan pengurangan emisi gas rumah kaca adalah langkah-langkah penting yang perlu segera diambil. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan harus ditingkatkan melalui pendidikan dan kampanye yang berkelanjutan.
[Intermezo 3: Dengan menuliskan kembali "luka-luka" dalam kehidupan, sebenarnya kita sedang berjuang agar berdamai dengan segala pengalaman yang semakin menguatkan kita sebagai pribadi. Saya berusaha, melalui pelatihan ini, orang-orang muda ini mampu menjadikan dirinya mercuar yang memberikan tanda kepada kapal-kapal di sekitar lautan kehidupannya untuk tidak jemu saling belajar. Setiap orang memiliki mutiara bahkan intan dalam dirinya yang tidak harus dijual kepada orang lain, tetapi cukup dipajang (melalui aneka tulisan) sehingga bisa dinikmati oleh sesama atau orang yang membaca kisahnya].
Kesimpulan: Harapan di Tengah Kehancuran
Kebakaran yang melanda California menunjukkan bahwa manusia, dengan segala kecanggihannya, tetap memiliki keterbatasan. Namun, ini bukan alasan untuk menyerah. Sebaliknya, ini adalah panggilan bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap alam, memperkuat solidaritas dalam menghadapi bencana, dan bekerja sama demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Betapapun dahsyatnya alam, manusia tetap memiliki kekuatan untuk belajar, beradaptasi, dan mengambil tindakan yang lebih bijaksana. [Begitu juga, betapapun kelamnya pengalaman yang kita alami, atau betapa indahnya masa lalu, tetapi selama itu dipendam sendiri, tidak akan pernah dinikmati oleh orang lain.]
Akhirnya dengan memanfaatkan dua moment ini (kebakaran dan pelatihan menulis) saya malah bisa menyelesaikan tulisan yang sempat "mogok" diselesaikan.
Salam dari Kota Malang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H