Akhirnya, puisi ini adalah cermin bagi kita semua. Ia menantang kita untuk menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton yang apatis.Â
Dalam situasi ini, harapan tidak boleh padam. Keberanian untuk melawan ketidakadilan adalah langkah awal menuju perubahan yang lebih baik.
Jika keadilan adalah kopi pahit, maka keberanian kita adalah gula yang mampu menyeimbangkannya. Mari bergerak bersama untuk memastikan bahwa hukum tidak hanya tegak, tetapi juga adil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H