Ketidakpedulian tidak bisa diterima; kita harus berkomitmen untuk melawan dan membangun kesadaran yang lebih besar mengenai hak-hak anak serta pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka.
Mengambil Tindakan
Kita diundang untuk bertindak: menjadi suara bagi mereka yang terpinggirkan, berpartisipasi dalam advokasi untuk perlindungan anak, serta menyebarluaskan kesadaran akan pentingnya menghentikan kekerasan dalam bentuk apa pun.
Melalui tindakan nyata, kita dapat berkontribusi menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik bagi generasi masa depan.
Negara memiliki peran vital dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak, termasuk dengan menerapkan perlindungan hukum yang ketat terhadap kekerasan pada anak.
Legislasi yang jelas dan tegas, yang mengatur sanksi bagi pelaku kekerasan, harus diterapkan dan ditegakkan tanpa pandang bulu. Selain itu, pemerintah wajib menyediakan mekanisme pelaporan yang mudah diakses bagi anak-anak dan masyarakat umum untuk melaporkan kasus kekerasan.
Ini termasuk pelatihan bagi penegak hukum dan petugas sosial untuk memastikan bahwa mereka memahami dan sensitif terhadap isu-isu yang dihadapi anak-anak.Â
Dengan langkah-langkah ini, negara harus hadir secara nyata sebagai pelindung hak-hak anak dan memastikan bahwa keadilan benar-benar dapat terwujud jika kekerasan terjadi.
Selain dukungan dari negara, lembaga-lembaga agama juga memiliki tanggung jawab penting dalam upaya perlindungan anak. Mereka tidak hanya harus memberikan nasihat moral melalui khotbah, tetapi harus terlibat aktif dalam advokasi yang riil bagi kesejahteraan anak.
Hal ini dapat dilakukan melalui program dukungan bagi keluarga, penyuluhan tentang hak-hak anak, dan kemitraan dengan organisasi non-pemerintah yang fokus pada perlindungan anak.
Lembaga-lembaga agama dapat memberikan platform untuk dialog dan pendidikan tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih bagi anak-anak, serta membantu menjangkau komunitas untuk mencegah kekerasan sebelum terjadi.