Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Horor

[Horor Minggu]: Baobab

15 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 15 Desember 2024   22:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(baobab, pohon raksasa di Madagascar, olahan GemAIBot, dokpri)

Orang-orang bercerita tentang kejadian aneh: dahan-dahan pohon mulai bergerak sendiri, seolah-olah ingin menangkap barang berharga dari orang-orang yang mendekatinya.

Di antara kerumunan, Anton melihat seorang wanita tua bergetar ketakutan. "Baobab itu... ia memilih mangsa," katanya dengan suara serak, "Hanya mereka yang serakah yang akan merasakan azabnya."

Tak terpengaruh oleh cerita hantu, Anton melanjutkan langkahnya. "Dia kira dia bisa menakutiku?" gumamnya.

Di malam hari, saat ia tertidur dengan mimpi indah akan uang dan kekayaan, di kejauhan, baobab bergetar pelan. Setiap lembar daun hijau cerahnya berkelap-kelip seperti mata yang mengawasi, menunggu serakah berikutnya.

Malam berikutnya, ketika Anton kembali dari tempat kerja, dia menemukan baobab mengeluarkan cahaya misterius yang menyilaukan dari dalam. "Apa ini?" pikirnya, tertarik untuk mendekat.

Sambil matanya berbinar penuh rasa penasaran, Anton melihat sekumpulan uang tunai dan perhiasan bersinar, tergeletak di bawah akar pohon.

Dengan lahap, ia mengambil segenggam uang kertas dan perhiasan, merasakan aliran kekayaan yang diimpikannya.

Begitu ia menyentuh salah satu daun pohon, suara berat bergema di udara, "Serakah di tubuhmu, akan kuhukum, wahai pemuja harta." Suara itu sunyi, tetapi mengerikan, menembus jiwanya.

Anton menjauh dengan cepat, tetapi terlanjur terlambat. Tiba-tiba, dahan-dahan pohon seakan hidup, merangkulnya, mengikat tubuhnya dengan ketat.

Dia meronta, namun daya tarik pohon itu melumpuhkan semua usaha melarikan diri. Dia merasakan perutnya yang gemuk seperti baobab, terisi dengan semua ketamakan dan kelekatan pada harta.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun