Orang-orang bercerita tentang kejadian aneh: dahan-dahan pohon mulai bergerak sendiri, seolah-olah ingin menangkap barang berharga dari orang-orang yang mendekatinya.
Di antara kerumunan, Anton melihat seorang wanita tua bergetar ketakutan. "Baobab itu... ia memilih mangsa," katanya dengan suara serak, "Hanya mereka yang serakah yang akan merasakan azabnya."
Tak terpengaruh oleh cerita hantu, Anton melanjutkan langkahnya. "Dia kira dia bisa menakutiku?" gumamnya.
Di malam hari, saat ia tertidur dengan mimpi indah akan uang dan kekayaan, di kejauhan, baobab bergetar pelan. Setiap lembar daun hijau cerahnya berkelap-kelip seperti mata yang mengawasi, menunggu serakah berikutnya.
Malam berikutnya, ketika Anton kembali dari tempat kerja, dia menemukan baobab mengeluarkan cahaya misterius yang menyilaukan dari dalam. "Apa ini?" pikirnya, tertarik untuk mendekat.
Sambil matanya berbinar penuh rasa penasaran, Anton melihat sekumpulan uang tunai dan perhiasan bersinar, tergeletak di bawah akar pohon.
Dengan lahap, ia mengambil segenggam uang kertas dan perhiasan, merasakan aliran kekayaan yang diimpikannya.
Begitu ia menyentuh salah satu daun pohon, suara berat bergema di udara, "Serakah di tubuhmu, akan kuhukum, wahai pemuja harta." Suara itu sunyi, tetapi mengerikan, menembus jiwanya.
Anton menjauh dengan cepat, tetapi terlanjur terlambat. Tiba-tiba, dahan-dahan pohon seakan hidup, merangkulnya, mengikat tubuhnya dengan ketat.
Dia meronta, namun daya tarik pohon itu melumpuhkan semua usaha melarikan diri. Dia merasakan perutnya yang gemuk seperti baobab, terisi dengan semua ketamakan dan kelekatan pada harta.
***