Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kampung Demokrasi, Membangun Kesadaran Politik Generasi Muda

26 September 2024   13:50 Diperbarui: 26 September 2024   14:00 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung Demokrasi: Membangun Kesadaran Politik Generasi Muda dalam Pemilu 2024 (Pemilu Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Manggarai Barat)

Oleh: Virgilius Bareto Murjani

Editor: Alfred B. Jogo Ena

Tulisan ini merupakan hasil pelatihan beberapa waktu lalu bersama mahasiswa Flobamorata USD Yogyakarta. Dari dua puluhan naskah yang masuk dipilih tiga terbaik. Dan akan dimuat dalam kompasiana ini dan beberapa media online lainnya. Tulisan ini merupakan terbaik kedua.

Pemilu Sebagai Pelaksanaan Demokrasi

Pesta Demokrasi Pemilu 2024, secara resmi sudah dilaksanakan pada 14 Februari 2024 yang lalu. Tetapi, pemilu (Bupati dan Wakil Bupati) di beberapa daerah belum dilaksanakan, khususnya Kabupaten Manggarai Barat. Situasi di kampung semakin memanas menjelang pemilu bulan November mendatang. 

Pemilu kali ini menegaskan sarana integrasi yakni pemilu sebagai pemersatu bangsa. Pemilu adalah proses pemilihan jabatan pemerintahan melalui proses penghitungan suara yang dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. 

Setiap warga negara memiliki hak suara yang sama. Pemilu sebagai bentuk penyelenggaraan demokrasi di Indonesia. Pemilu bertujuan untuk mengedukasi dan membangun kesadaran politik masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas partisipasi pemilih, serta dapat mendukung terciptanya pemilihan yang demokratis dan damai.

Apa itu Kampung Demokrasi?

Kampung Demokrasi adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang demokrasi, terutama dalam komunitas masyarakat. Hal ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, pengawasan pelaksanaan pemerintahan, dan pemilu. 

Kampung demokrasi ini juga dapat mendidik masyarakat untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang demokrasi, hak dan kewajiban sebagai warga negara, bertoleransi, bekerja sama, dan menjaga nilai-nilai demokrasi. 

Masyarakat yang dimaksud di sini adalah kaum muda sebagai generasi bangsa dalam menggerakkan kelompok pemuda untuk menjalankan aksi demokrasi dengan baik dan tentunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Kampung demokrasi juga dapat diartikan sebagai sebuah konsep yang sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat yang terlibat secara langsung dalam proses demokrasi. Keterlibatan ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih demokratis, partisipatif, dan bertanggung jawab. 

Kampung demokrasi ini mempunyai ciri-ciri khusus dalam pelaksanaannya, salah satunya adalah adanya forum diskusi yang mendorong masyarakat agar secara rutin mengadakan diskusi untuk membahas isu-isu yang terkait dengan demokrasi. 

Kampung demokrasi ini memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya bersikap demokratis dalam memilih berdasarkan visi misi yang dipaparkan. Hal ini akan membentuk sikap masyarakat yang peduli akan pemilu dan bertujuan untuk membangun bangsa Indonesia semakin maju.

Peran Generasi Muda dalam Pemilu 2024 (Bupati dan Wakil Bupati)

Generasi muda adalah perkumpulan orang yang dinamis dan akan terus berkembang. Kaum muda ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan, khususnya Bangsa dan Negara. Dengan rasa semangat yang tinggi, kaum muda mempunyai keinginan untuk mencoba hal-hal baru dan kreativitas untuk kemajuan bangsa. 

Kaum muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan membawa harapan untuk masa depan. Selain itu, kaum muda juga menjadi motor penggerak terjadinya perubahan sosial dan budaya untuk membangun masyarakat dan negara yang lebih kompleks.

Dalam konteks pemilu, kaum muda harus terlibat langsung dalam mendorong peningkatan kualitas kesadaran politik melalui sosialisasi mengenai pentingnya politik dalam aksi demokrasi untuk Indonesia maju. Suara kaum muda sangat berharga dalam pemilu karena dapat menjadi penyelamat atau perwakilan suara rakyat Indonesia untuk kemajuan bangsa demokrasi. Hal ini di dukung oleh pemimpin yang benar-benar kehendak atau dipilih langsung oleh rakyat. 

Setiap generasi mempunyai karakteristik dan nilai-nilai yang sangat beragam (nilai sosial masyarakat, politik, dan Agama). Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial, teknologi, dan peristiwa yang dialami sepanjang hidup mereka.

Perkembangan generasi muda harus sering diperhatikan untuk menjadi inovator dalam membangun kesadaran politik di Indonesia. Sejak proses demokrasi ini dilaksanakan dengan pemilu, sebagian besar generasi muda memandang golput sebagai cara untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka dalam sistem politik di Indonesia. 

Ada juga yang menganggap golput sebagai tindakan yang kurang bertanggung jawab, meskipun pemilu menjadi hak setiap warga negara. Sehingga, partisipasi politik akan lebih efektif dibandingkan dengan golput, karena akan membawa perubahan yang begitu besar bagi perkembangan bangsa. 

Berdasarkan pengalaman dari pemilu sebelumnya, banyak generasi muda yang enggan untuk terlibat dalam politik Indonesia. Hal ini dikarenakan ketakutan akan pecahnya persaudaraan atau pertemanan dalam lingkup masyarakat yang dapat dilihat dari perbedaan calon Bupati dan partai politik yang akan dipilih.

Dalam menanggapi semua itu, pemerintah menyediakan berbagai platform media sosial yang memudahkan masyarakat untuk mengakses dalam ruang digital melalui tren. Masyarakat bebas berpendapat dalam dunia politik dengan memperhatikan etika penggunaan media sosial untuk memberikan masukan, bentuk protes, dan partisipasi politik yang lain. 

Dengan adanya kemudahan tersebut, terdapat banyak reaksi positif maupun negatif dari generasi muda. 

Mereka akan lebih memilih untuk tidak mengikuti pemilu sebagai bentuk protes terhadap sistem politik yang ada di Indonesia dan merasa bahwa suara mereka tidak akan membuat perubahan yang signifikan terhadap lingkungan Indonesia.

Suasana Sebelum Pemilu (Bupati dan Wakil Bupati) di Manggarai Barat sangat mengundang banyak perhatian karena persaingan yang begitu ketat antara keempat calon. Bapak Edistasius Endi, SE sebagai Bupati sekarang kabupaten Manggarai barat akan mencalonkan diri sebagai Bupati untuk melanjutkan periode yang kedua. 

Pada saat deklarasi, pasangan calon bapak Edistasius Endi, SE dan dr. Yulianus Weng, M.Kes, menyampaikan beberapa hal mengenai perjalanan hidup dan kepemimpinannya selama priode pertama. Bapak Edi mengatakan bahwa: "Saya menyampaikan terima kasih, karena saya sadar dan bangga bahwa saya yang terlahir di tengah bapak ibu sekalian dan terlahir dari seorang petani, anak orang kampung. 

Bapak/ibu lah yang mengantarkan saya menjadi Bupati Manggarai Barat". Hal ini menjadi contoh bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk terus berjuang mencapai cita-cita meskipun terlahir dari keluarga miskin.

Kampung Demokrasi: Wadah Membangun Kesadaran Politik Generasi Muda 

Kampung demokrasi merupakan salah satu upaya yang sangat strategis untuk membangun kesadaran politik bagi generasi muda. Konsep ini akan meliputi lingkungan sekitar seperti kampung, desa, dan komunitas yang berguna untuk menjadi ruang belajar dalam berdemokrasi. 

Hal ini dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan masyarakat yang ikut berpartisipasi aktif untuk melahirkan generasi muda yang kreatif, inovatif, kritis, dan mempunyai pemahaman yang mendalam mengenai proses demokrasi. Dengan memberikan ruang bagi generasi muda, diharapkan menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab. Sehingga partisipasi mereka dapat membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Pemilu Bupati dan Wakil Bupati di bulan November mendatang menjadi momen krusial bagi generasi muda. Sebagai warga mayoritas, generasi muda sangat berperan dalam menentukan arah kepemimpinan bangsa yang signifikan. 

Pemahaman mengenai politik demokrasi sudah bisa diimplementasikan oleh kaum muda dalam pemilu, sehingga pemilu ini akan dijalankan dengan baik dan lancar sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang berlaku. Pemilu adalah salah satu bentuk proses demokrasi, sehingga perlu memahami asas-asas pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Kampung demokrasi hadir sebagai wadah untuk meningkatkan partisipasi politik dengan memberikan pengalaman langsung dalam berdemokrasi, dan mendorong generasi muda untuk lebih aktif terlibat dalam proses politik. 

Dalam berbagai kegiatan edukasi, generasi muda dapat mempelajari mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara dan cara memilih pemimpin yang tepat. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa, banyak generasi muda yang memilih golput dalam pelaksanaan pemilu. 

Dalam menanggapi hal ini, kampung demokrasi diharapkan dapat mengurangi angka golput, khususnya di kalangan generasi muda dengan memberikan sosialisasi tentang pentingnya memahami dan membangun kesadaran politik. 

Selain itu, kampung demokrasi juga hadir sebagai wadah untuk menumbuhkan budaya demokrasi, dengan menciptakan ruang dialog dan diskusi bagi generasi muda, agar berkontribusi dalam membangun budaya demokrasi yang berakar pada nilai-nilai luhur bangsa.

Pemilu yang diselenggarakan beberapa tahun sebelumnya, mendapatkan banyak tantangan yang memperlambat kinerja dan proses demokrasi. Tantangan ini disebabkan oleh masyarakat itu sendiri, khususnya generasi muda. 

Misalnya, kurangnya kesadaran akan pentingnya demokrasi yang membuat politik di Indonesia tidak berjalan dengan lancar. Sehingga, perlu adanya upaya untuk menumbuhkan kesadaran politik di kalangan generasi muda. 

Selain itu, adanya perbedaan kepentingan politik yang dapat memicu terjadinya perpecahan dalam masyarakat dan minimnya sumber daya manusia yang membuat program kampung demokrasi tidak efektif. Dalam mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kerja sama yang baim antara pemerintah, masyarakat sipil, dan pihak terkait untuk memperbaiki program kampung demokrasi agar lebih baik dan efektif.

 Prespektif Masyarakat Desa Sebagai Peduli Pemilu 

Masyarakat Desa memiliki peran penting dalam setiap gelaran pemilu. Hal ini mendukung masyarakat desa untuk ikut berpartisipasi dalam politik demokrasi Indonesia. 

Sehingga pemerintah juga memberikan imbalan kepada masyarakat dengan mengadakan beberapa bantuan berupa, Bantuan Langsung Tunai (BLT), BPJS, Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan beras. Beberapa tahun terakhir, seringkali prespektif masyarakat itu terpinggirkan dalam narasi nasional tentang pemilu. 

Dalam konteks pesta demokrasi, prespektif masyarakat desa sangat penting karena mayoritas penduduk Indonesia tinggal di desa, sehingga partisipasi mereka secara langsung akan mempengaruhi hasil pemilu.

Desa adalah tempat di mana nilai-nilai demokrasi pertama kali dipelajari dan dipraktikkan. Partisipasi masyarakat akan memperkuat fondasi demokrasi di tingkat nasional. Hal ini dapat di lihat dari pemahaman masyarakat desa yang mendalam tentang masalah lokal dan kebutuhan masyarakat. Sehingga, suara masyarakat akan di dengar dalam proses pengambilan keputusan. 

Berdasarkan realita yang ada sekarang ini, banyak tantangan atau kendala yang dihadapi masyarakat desa, salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur (akses informasi) yang membuat masyarakat desa sulit mengakses informasi tentang pemilu.  Selain itu, literasi politik juga menjadi tantangan, di mana masyarakat desa rentan terhadap informasi yang tidak jelas atau hoaks.

Tantangan-tantangan yang sering terjadi itu dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam politik demokrasi. Bentuk partisipasi tersebut adalah melakukan sosialisasi secara intensif dan berkelanjutan tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilu.

 Ada juga pemanfaatan teknologi informasi untuk menjangkau masyarakat desa, seperti melalui media sosial dan aplikasi berbasis komunitas. Demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan lancar karena keterlibatan tokoh masyarakat, seperti kepala desa, tokoh agama, dan tokoh adat untuk mengajak masyarakat, agar ikut berpartisipasi dalam pemilu.

Sumber:

https://kpi.iainpare.ac.id/2023/12/opini-suara-generasi-muda-dalam-pemilu.html

https://setda.kalteng.go.id/publikasi/detail/desa-peduli-pemilu-dan-pemilihan-bangun-kesadaran-politik-masyarakat

https://tubankab.go.id/entry/peran-penting-gen-z-dan-milenial-menuju-tatanan-politik-baru-pada-pemilu-2024

https://flores.inews.id/read/491536/ucapan-terimakasih-anak-petani-yang-menjadi-bupati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun