Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kampung Demokrasi, Membangun Kesadaran Politik Generasi Muda

26 September 2024   13:50 Diperbarui: 26 September 2024   14:00 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kampung demokrasi juga hadir sebagai wadah untuk menumbuhkan budaya demokrasi, dengan menciptakan ruang dialog dan diskusi bagi generasi muda, agar berkontribusi dalam membangun budaya demokrasi yang berakar pada nilai-nilai luhur bangsa.

Pemilu yang diselenggarakan beberapa tahun sebelumnya, mendapatkan banyak tantangan yang memperlambat kinerja dan proses demokrasi. Tantangan ini disebabkan oleh masyarakat itu sendiri, khususnya generasi muda. 

Misalnya, kurangnya kesadaran akan pentingnya demokrasi yang membuat politik di Indonesia tidak berjalan dengan lancar. Sehingga, perlu adanya upaya untuk menumbuhkan kesadaran politik di kalangan generasi muda. 

Selain itu, adanya perbedaan kepentingan politik yang dapat memicu terjadinya perpecahan dalam masyarakat dan minimnya sumber daya manusia yang membuat program kampung demokrasi tidak efektif. Dalam mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kerja sama yang baim antara pemerintah, masyarakat sipil, dan pihak terkait untuk memperbaiki program kampung demokrasi agar lebih baik dan efektif.

 Prespektif Masyarakat Desa Sebagai Peduli Pemilu 

Masyarakat Desa memiliki peran penting dalam setiap gelaran pemilu. Hal ini mendukung masyarakat desa untuk ikut berpartisipasi dalam politik demokrasi Indonesia. 

Sehingga pemerintah juga memberikan imbalan kepada masyarakat dengan mengadakan beberapa bantuan berupa, Bantuan Langsung Tunai (BLT), BPJS, Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan beras. Beberapa tahun terakhir, seringkali prespektif masyarakat itu terpinggirkan dalam narasi nasional tentang pemilu. 

Dalam konteks pesta demokrasi, prespektif masyarakat desa sangat penting karena mayoritas penduduk Indonesia tinggal di desa, sehingga partisipasi mereka secara langsung akan mempengaruhi hasil pemilu.

Desa adalah tempat di mana nilai-nilai demokrasi pertama kali dipelajari dan dipraktikkan. Partisipasi masyarakat akan memperkuat fondasi demokrasi di tingkat nasional. Hal ini dapat di lihat dari pemahaman masyarakat desa yang mendalam tentang masalah lokal dan kebutuhan masyarakat. Sehingga, suara masyarakat akan di dengar dalam proses pengambilan keputusan. 

Berdasarkan realita yang ada sekarang ini, banyak tantangan atau kendala yang dihadapi masyarakat desa, salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur (akses informasi) yang membuat masyarakat desa sulit mengakses informasi tentang pemilu.  Selain itu, literasi politik juga menjadi tantangan, di mana masyarakat desa rentan terhadap informasi yang tidak jelas atau hoaks.

Tantangan-tantangan yang sering terjadi itu dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam politik demokrasi. Bentuk partisipasi tersebut adalah melakukan sosialisasi secara intensif dan berkelanjutan tentang pentingnya berpartisipasi dalam pemilu.

 Ada juga pemanfaatan teknologi informasi untuk menjangkau masyarakat desa, seperti melalui media sosial dan aplikasi berbasis komunitas. Demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan lancar karena keterlibatan tokoh masyarakat, seperti kepala desa, tokoh agama, dan tokoh adat untuk mengajak masyarakat, agar ikut berpartisipasi dalam pemilu.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun