Tentu saja, tidak ada yang instan, membutuhkan proses yang panjang dan berdarah-darah. Di sekitar kita tentu sudah banyak orang tua dan guru-guru yang hebat yang telah berhasil menolong banyak anak dan remaja bahkan orang dewasa untuk bebas dari glossofobia ini.
Sebagi akhir, saya kutipkan puisi yang ditulis oleh Dorothy Law Nolti sebagaimana yang dimuat dalam https://indonesian-english.com/blog/puisi-pendidikan-anak:
Â
Anak-anak Belajar dari Kehidupannya
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Bahan Bacaan:
https://en.wikipedia.org/wiki/Glossophobia
https://www.alodokter.com/glossophobia-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasinya
https://indonesian-english.com/blog/puisi-pendidikan-anak
https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/glossophobia/