Mohon tunggu...
Alfons Ratukani
Alfons Ratukani Mohon Tunggu... Petani - Pekerja Sosial

saya adalah anak Desa yang selalu ingin melihat senyuman ketulusan dan penuh harapan dari anak-anak Desa dan masyarakat Desa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Secercah Harapan Anak Desa

5 Januari 2020   23:58 Diperbarui: 6 Januari 2020   00:12 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Raini seorang anak kecil umur 4 Tahun yang ada dalam cerita ini.|dokpri

Ternyata anak kecil itu adalah anak dari adik sepupu saya, ia sangat serius membolak balik buku kecil yang ia pegang seolah-olah sangat mengerti isi buku itu. Lalu saya menghampiri dan menanyakan apa yang ia pegang :

A : ada buat apa Raini? ( nama panggilannya )

R : saking seriusnya memperhatikan buku itu, ia belum menjawab tapi terlihat sesekali ia melirikan matanya kearah saya tanpa bersuara.

A : Raini ada baca buku?

R : ada lihat foto tua ini, ini foto Tua. ( sambil ia tersenyum memperlihatkan gambar orang yang ada dalam buku itu, dia menganggap bahwa gambar yang ada di buku itu adalah saya, oh iyah si anak kecil ini memanggil saya dengan sebutan Tua bukan berarti saya sudah tua yah, tapi saya ini pangkat bapak tua nya..hehe).

A : wah Raini punya tua ada di buku e? mana tua lihat dulu?

R : ia langsung memberikan buku itu ke saya, lalu ia lari masuk kedalam rumah, ternyata ia mengambil sebuah koran kecil yang sudah sobek dan dikoran itu ada gambar seorang anak perempuan sedang berhadapan dengan lemari rak buku dan memegang buku lalu memberikan ke saya ia berkata " tua tua ini saya " sambil menunjuk gambar yang di koran tersebut.

Singkat cerita, hari sudah makin gelap, anak-anak yang bermain di jalanan tadi sudah kembali kerumah mereka masing-masing untuk mandi. Raini juga sudah dipanggil mamanya untuk mandi dan saya pun kembali ke halaman rumah tempat semula saya duduk karena disitu masih ada sisa gelas kopi yang belum saya minum. 

Saya pun melanjutkan untuk seruput kopi yang tersisa sambil merenung sejenak dengan melihat aktifitas dari beberapa anak tadi, saya lebih focus anak-anak dengan berbagai peran serta aktifitas keseharian mereka saat itu, ada yang dari kebun membantu orang tua mereka untuk tanam kacang tanah dan jagung, ada yang bermain bersama teman sebaya mereka dan ada juga yang focus membolak-balikan buku seolah ia sedang membaca buku tersebut seperti yang Raini lakukan.

Dari beberapa aktifitas mereka saya melihat beberapa hal yang menjadi perenungan mendalam bagi saya disore itu. Sambil seruput kopi yang masih tersisa saya mencoba memikirkan serta menerawang kira-kira maksud apa Tuhan memperlihatkan aktifitas dari beberapa anak-anak desa tadi, memang bagi orang-orang itu aktifitas biasa yang sering dilakukan oleh anak-anak seusia mereka dengan kebebasan tanpa terikat oleh aktifitas yang rutin seperti yang besar yang sudah bekerja, tetapi bagi saya ini bukanlah hal yang biasa dan saya berusaha untuk berfikir keras kira-kira apa yang saya maknai dan tangkap dari aktifitas anak-anak tadi.

Pada akhirnya saya menemukan beberapa hal dalam perenungan saya di sore itu, iyah mereka adalah anak-anak Desa yang harus kita fasilitasi bukan hanya sekedar bermain, bukan hanya sekedar bekerja mengikuti orang tua mereka ke kebun dan bukan hanya membolak balikan buku kecil tetapi ada hal paling prinsip yang sekiranya membantu mereka untuk mengembangkan potensi dalam diri mereka sambil melakukan aktifitas mereka seperti biasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun