Maria dalam konsili VatiKan II
Sebetulnya, Vatikan II tidak mengurangi atau menambah isi mariologi pra-Konsili. Yang baru adalah aksentuasi dan perspektif yang kemudian melahirkan apa yang kami istilahkan sebagai corak. Corak-corak itu pun sebetulnya merupakan sintesis dari pergumulan mariologis sebelumnya dan kemudian menjadi fondasi bagi mariologi sesudahnya.Â
Pertama, bahwa Bunda Maria adalah Bunda Kristus Sang Kepala Gereja. Allah telah memilih Maria sebagai bunda-Nya; sebab Kristus yang dikandung dan dilahirkannya adalah Allah.Â
Itulah sebabnya di dalam Kitab Suci, Maria disebut sebagai Bunda Allah[2]. Dengan melahirkan Kristus, Maria juga dapat disebut sebagai Bunda Gereja, karena Kristus sebagai Kepala selalu berada dalam kesatuan dengan Gereja yang adalah anggota-anggota Tubuh-Nya yang memperoleh hidup di dalam Dia.Â
Kedua, bunda Maria adalah Hawa Baru yang melahirkan Kristus Sang Hidup yang memberi hidup kepada dunia. Dengan melahirkan Kristus Sang Hidup (Yoh 14:6) yang memberi hidup kepada dunia (Yoh 6:33), Bunda Maria juga secara tidak langsung berperan serta dalam memberikan Hidup kepada dunia.Â
Maria adalah Sang Hawa yang baru, yang daripadanya lahir Kristus, sebagai Adam yang baru [3] sebagaimana melalui-Nya manusia dapat memperoleh hidup yang kekal.Â
Maka para Bapa Gereja tak ragu untuk mengatakan bahwa Maria adalah "bunda mereka yang hidup" dan mengkontraskannya dengan Hawa, dengan menyatakan "maut melalui Hawa, hidup melalui Maria." (Konsili Vatikan II, Lumen Gentium 56) Ketiga, Bunda Maria tidak pernah terpisah dari Kristus dan Gereja.Â
Oleh ketaatan Bunda Maria dan atas kuasa Roh Kudus, Kristus menjelma menjadi manusia dalam rahim Bunda Maria. Kristus mengambil apapun untuk pertumbuhan tubuh jasmani-Nya dari tubuh Bunda Maria.Â
Selanjutnya, Gereja yang adalah Tubuh Kristus, dibentuk oleh Yesus dari darah dan air yang keluar dari sisi/lambung-Nya, serupa dengan dibentuknya Hawa dari sisi/ tulang rusuk Adam.Â
Dengan demikian, terlihatlah betapa tak terpisahkannya hubungan antara Yesus, Maria dan Gereja. Walaupun Kristus dilahirkan oleh Bunda Maria, namun ini tidak menjadikan Bunda Maria lebih utama dari Kristus; sebab yang menjadi Kepala Tubuh (Kepala jemaat) adalah Kristus (Kol 1:18; Ef 5:23). Bunda Maria adalah anggota Tubuh-Nya yaitu Gereja-Nya.Â
Namun demikian, Maria adalah anggota yang istimewa, justru karena ketaatannya yang 'mendahului' anggota Tubuh-Nya yang lain; dan karena dengan ketaatannya ini rencana Allah tergenapi.Â