Mohon tunggu...
Alfius Sabon
Alfius Sabon Mohon Tunggu... Editor - Editor

Alfius Sabon

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Cita Rasa Alami Kuliner Lokal Adonara yang Wajib Kamu Ketahui

29 Januari 2019   00:43 Diperbarui: 30 Januari 2019   04:49 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tuak kelapa (Foto: FB/Evin Johanes)

Food is not just fuel. Food is about family, food is about community, food is about identity. (Makanan tidak hanya bahan bakar. Makanan terkait dengan keluarga, komunitas, dan identitas. Quote dari Michael Pollan mengingatkan saya tentang makanan khas pulau Adonara. Bahwa di pulau Adonara, makanan dapat menjalin kekerabatan, meningkatkan rasa persaudaraan dan pastinya menunjukan identitas orang Adonara.

Saya adalah putra asli dari pulau Adonara. Namun sejak kecil hidup di Pulau Flores. Orangtua saya berasal dari kampung Kolimasang, kecamatan Adonara. Sejak tahun 1988 orang tua berdomisi di pulau Flores. Menjalankan tugas sebagai guru di salah satu sekolah dasar di Pulau Flores. Hingga saat ini.

Setiap liburan semester kami rutin berlibur ke kampung halaman. Mengunjungi kerabat, menengok kakek dan nenek. Mungkin itu satu cara yang dilakukan orang tua agar kami anak-anak tidak lupa dengan kampung halaman.

Banyak hal menarik ketika saya pulang kampung. Pulau Adonara memang eksotis. Bukan hanya alamnya. Budaya lokalnya juga kharismatik. Apalagi kulinernya. Nilai estetika dan cita rasanya alami.

Loma

Orang Adonara pasti tau tentang jenis makanan ini. Makanan yang dimasak dengan cara "loma" sangat familiar karena rasanya khas dan nikmat. Loma adalah makanan yang dimasak dalam bambu dengan cara dibakar. Biasanya makanan yang dimasak dengan cara "loma" adalah daging ayam kampung. 

Loma makanan khas Adonara (Sumber: FB/Evin Johanes)
Loma makanan khas Adonara (Sumber: FB/Evin Johanes)
Cara membuatnya pun mudah. Setelah daging ayam dipotong-potong, lalu dicampur dengan kelapa yang telah di kukur. Ada juga bumbu-bumbu penyedap rasa seperti bawang merah, sereh, daun kemangi dan daun jeruk purut.

Setelah semuanya tercampur lalu dimasukan ke dalam bambu muda yang telah dipotong setiap ruasnya. Membakarnya pun tidak menggunakan sembarang kayu. Biasanya orang Adonara membuat api menggunakan sabut kelapa (kulit luar buah kelapa). Bambu berisi daging ayam itu dijejerkan diatas perapian sabut kelapa.

Loma makanan khas Adonara (Sumber: FB/Evin Johanes)
Loma makanan khas Adonara (Sumber: FB/Evin Johanes)
Menikmati masakan "loma" ini paling nikmat kalau makan di kebun atau alam terbuka. Sensasi kenikmatannya luar biasa. Serius. Gaya makan orang Adonara juga terbilang unik.

Daging yang telah diloma tadi, lalu dihamburkan diatas daun pisang. Peserta makan lalu duduk berjejer mengeliling daun pisang yang telah dihamburkan daging loma tadi.

Tidak ada piring maupun sendok. Semuanya mengambil makanan langsung dengan tangannya. Nikmatnya alami. Nah, seperti inilah yang membuat saya selalu merindukan kampung halaman.

Jagung Titi

Daging ayam yang telah dimasak dengan cara "loma" lebih nikmat kalau dimakan dengan jagung titi sebagai pengganti nasi. Jagung titi adalah makanan pokok orang Adonara. Jagung titi dibuat oleh ibu-ibu. Rasanya yang unik. Sedikit keras dan renyah di mulut.

Proses pembuatan jagung titi (Sumber: doyanjagung.blogspot.com)
Proses pembuatan jagung titi (Sumber: doyanjagung.blogspot.com)
Jagung titi terbuat dari jagung tua. Dibuat dengan cara digoreng diatas periuk yang terbuat dari tanah, bukan dari besi atau aluminium. Gorengnya pun tanpa menggunakan minyak. Cukup dipanaskan, setelah itu dikeluarkan satu persatu diatas sebuah batu ceper dan agak besar. 

Kemudian jagung yang dititi menggunakan sebuah batu yang agak kecil. Hasilnya jagung itu menjadi gepeng. Makanya disebut jagung titi. Dalam bahasa daerah disebut "Wata Knaeng/Wata Biting."

Tuak Kelapa

Setelah hidangan Loma dan jagung titi disantap, belum lengkap kalau tidak mencicipi tuak kelapa. Tuak kelapa ini dibuat dengan cara menyadap nira dari bunga jantan pohon kelapa. Nira dari kelapa lalu ditampung dalam "nawing" (tempat menyimpan tuak yang terbuat dari bambu).

Tuak kelapa (Foto: FB/Evin Johanes)
Tuak kelapa (Foto: FB/Evin Johanes)
Orang Adonara yang berkebun biasanya menyimpan tuak dalam pondoknya. Jadi tidak sulit mencari tuak ketika kita berada di kebun.

Tuak kelapa Rasanya manis. Ada juga yang sedikit pahit. Dihidangkan dalam gelas yang terbuat dari tempurung kelapa. Sangat natural. Setiap orang akan minum tuak dari gelas yang sama. Selain sebagai pengganti air, tuak ini menjadi pengikat persaudaraan.

minum tuak kelapa (Foto: FB/Evin Johanes)
minum tuak kelapa (Foto: FB/Evin Johanes)
Itu sedikit cerita tentang kuliner lokal masyarakat pulau Adonara. Walaupun tergerus zaman, budaya lokal ini masih terpelihara dengan baik. Harapan saya bagi generasi penerus agar tetap merawat tradisi dan kearifan lokal, karena disitulah identitas diri kita.

Mari Pulang Kampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun