Food is not just fuel. Food is about family, food is about community, food is about identity. (Makanan tidak hanya bahan bakar. Makanan terkait dengan keluarga, komunitas, dan identitas. Quote dari Michael Pollan mengingatkan saya tentang makanan khas pulau Adonara. Bahwa di pulau Adonara, makanan dapat menjalin kekerabatan, meningkatkan rasa persaudaraan dan pastinya menunjukan identitas orang Adonara.
Saya adalah putra asli dari pulau Adonara. Namun sejak kecil hidup di Pulau Flores. Orangtua saya berasal dari kampung Kolimasang, kecamatan Adonara. Sejak tahun 1988 orang tua berdomisi di pulau Flores. Menjalankan tugas sebagai guru di salah satu sekolah dasar di Pulau Flores. Hingga saat ini.
Setiap liburan semester kami rutin berlibur ke kampung halaman. Mengunjungi kerabat, menengok kakek dan nenek. Mungkin itu satu cara yang dilakukan orang tua agar kami anak-anak tidak lupa dengan kampung halaman.
Banyak hal menarik ketika saya pulang kampung. Pulau Adonara memang eksotis. Bukan hanya alamnya. Budaya lokalnya juga kharismatik. Apalagi kulinernya. Nilai estetika dan cita rasanya alami.
Loma
Orang Adonara pasti tau tentang jenis makanan ini. Makanan yang dimasak dengan cara "loma" sangat familiar karena rasanya khas dan nikmat. Loma adalah makanan yang dimasak dalam bambu dengan cara dibakar. Biasanya makanan yang dimasak dengan cara "loma" adalah daging ayam kampung.Â
Setelah semuanya tercampur lalu dimasukan ke dalam bambu muda yang telah dipotong setiap ruasnya. Membakarnya pun tidak menggunakan sembarang kayu. Biasanya orang Adonara membuat api menggunakan sabut kelapa (kulit luar buah kelapa). Bambu berisi daging ayam itu dijejerkan diatas perapian sabut kelapa.
Daging yang telah diloma tadi, lalu dihamburkan diatas daun pisang. Peserta makan lalu duduk berjejer mengeliling daun pisang yang telah dihamburkan daging loma tadi.
Tidak ada piring maupun sendok. Semuanya mengambil makanan langsung dengan tangannya. Nikmatnya alami. Nah, seperti inilah yang membuat saya selalu merindukan kampung halaman.
Jagung Titi
Daging ayam yang telah dimasak dengan cara "loma" lebih nikmat kalau dimakan dengan jagung titi sebagai pengganti nasi. Jagung titi adalah makanan pokok orang Adonara. Jagung titi dibuat oleh ibu-ibu. Rasanya yang unik. Sedikit keras dan renyah di mulut.
Kemudian jagung yang dititi menggunakan sebuah batu yang agak kecil. Hasilnya jagung itu menjadi gepeng. Makanya disebut jagung titi. Dalam bahasa daerah disebut "Wata Knaeng/Wata Biting."
Tuak Kelapa
Setelah hidangan Loma dan jagung titi disantap, belum lengkap kalau tidak mencicipi tuak kelapa. Tuak kelapa ini dibuat dengan cara menyadap nira dari bunga jantan pohon kelapa. Nira dari kelapa lalu ditampung dalam "nawing" (tempat menyimpan tuak yang terbuat dari bambu).
Tuak kelapa Rasanya manis. Ada juga yang sedikit pahit. Dihidangkan dalam gelas yang terbuat dari tempurung kelapa. Sangat natural. Setiap orang akan minum tuak dari gelas yang sama. Selain sebagai pengganti air, tuak ini menjadi pengikat persaudaraan.
Mari Pulang Kampung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H