Ilustrasinya seperti anak sekolah ketika pulang, pastinya sama ibu guru disuruh langsung pulang dulu untuk ganti seragamnya dengan baju bebas, baru bisa bisa main kesana kemari.
Kenapa demikian, karena pihak sekolah tidak ingin tanggung jawab atas segala hal di luar kewajiban belajar mengajar di gedung sekolah. Ketika siswa/i sudah pulang, mereka sudah tanggung jawab orangtua.
Ditambah ketika siswa/i melanggar peraturan atau melakukan hal-hal buruk di luar sana, setidaknya tidak membawa nama baik sekolah dengan masih memakai seragam sekolah.
Sama hal nya seperti outing kantor seperti ini, rasa tidak nyaman tersebut juga dirasakan ketika memakai baju seragam dan tidak bebas.
Hal lainnya juga malah ada anggapan bahwa kita para karyawan dianggap seperti anak kecil yang takut hilang dari peredaran jika tidak memakai seragam dari pengunjung umum lainnya.
Maka dari itu, alangkah lebih baiknya ketika outing kantor seperti ini dipersilahkan memakai baju bebas dan bukan memakai baju seragam.
Karena kekompakan dan semangat karyawan bukan berada pada apa yang dikenakan, melainkan dari sisi kenyamanan untuk menyegarkan diri dari rasa penat bekerja di perusahaan selama ini.
2. Tidak Mengajak Anggota Keluarga (only team)
Sewajarnya jika outing kantor yaitu hanya berlaku bagi para karyawan perusahaan saja yang boleh ikut dan tanpa mengajak keluarga.
Namun, tetap ada perusahaan yang memperbolehkan karyawannya untuk mengajak keluarga inti, seperti suami/istri dan juga anak-anaknya.
Belum lagi ketika banyak karyawan yang sudah menikah mengajak keluarga, sementara kita yang masih jomblo alias belum punya pasangan hanya bisa gigit jari melihat teman-teman kerja bercengkrama di kegiatan tersebut.