Sementara dari pihak keluarga yang hadir dibatasi per mahasiswa/i adalah dua anggota keluarga saja.
Dan saya pun berharap kedua orang tua saya dapat hadir dalam acara tersebut.
Tapi rupanya ayah saya menolak datang, karena takut tes antigen yang dalam prosesnya alat tersebut dimasukkan ke dalam hidung dengan sangat dalam.
Beliau tidak siap dengan itu..
Alhasil harapan saya ke ayah pupus, dan berharap ada di ibu yang dapat hadir.
Awalnya ibu menolak hadir juga karena alasan sama yaitu takut tes antigen semacamnya.
Apalagi jika hadir di acara tersebut ditakutkan tertular covid-19 yang menyebabkan komplikasi berbahaya lainnya terhadap kesehatannya, mengingat ibu juga mempunyai penyakit bawaan/kronis yaitu diabetes.
Sehingga saya pun sempat nelangsa, karena dari SMA, S1 & S2 saya mencari biaya sendiri untuk pendidikan. Dan saat momen tinggal hadir saja di wisuda, tapi malah orang tua tidak ada yang bisa hadir di acara wisuda S2 saya tersebut.
Baca juga:Â Kisahku: Gadis Desa Putus Sekolah, Dinikahkan Dini, tapi Bisa Sukses
Lantas, H-1 sebelum hari wisuda, ibu rupanya berubah fikiran dan antusias untuk hadir di acara wisudaku tersebut.
Beliau bersemangat dan melawan rasa takutnya terhadap tes antigen covid-19, demi dapat menghadiri acara wisuda saya tersebut.