Akhirnya saya pun dan suami tidak jadi menginap di hotel tersebut, dan kita pun pindah ke hotel lain, tetapi yang tidak ada label syariah.
***
Malam itu sebenarnya saya dan suami tidak sedang liburan, melainkan kita sedang kuliah "S2" di Malang. Dan malam itu kita posisi kelelahan, karena mengikuti jadwal kuliah dari jam 9 pagi hingga 6 petang. Sementara esok harinya harus mengikuti kuliah jam 9 pagi lagi, padahal kita PP (pulang pergi) dari Pasuruan-Malang.
Alhasil kita berdua pun memutuskan menginap saja di salah satu hotel di Malang, agar waktu istirahatnya lebih banyak dan tidak menguras waktu untuk perjalanan yang berjam-jam.
Saya pun membuka aplikasi pemesanan hotel, dan langsung memilih hotel terdekat. Saya juga tidak terlalu memperhatikan tentang label syariah, karena tidak ada pengalaman berarti, sehingga saya kira persyaratan menginapnya sama saja seperti hotel pada umumnya.
Sesampainya di hotel, baru lah ada kisah yang saya ceritakan di awal artikel.
***
Nah, agar anda tidak terjebak dengan permasalahan yang sama seperti kisah saya dan suami di atas, beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika anda mau menginap di hotel yang ada label syariah adalah:
1. Jangan lupa membawa KTP/KK asli, yang memperlihatkan bahwa anda dan seorang atau beberapa lainnya adalah keluarga (alamat rumahnya sama) dan resmi telah diakui Negara.
2. Jika KTP/KK asli tidak dibawa atau ada problem lainnya mengenai ID Card tersebut, untuk anda yang sudah menikah jangan lupa bawa Buku Nikah asli (bukan foto copy) yang resmi telah diakui Agama dan Negara. Karena hal ini sama persis dengan yang saya alami seperti kisah di atas, sehingga jangan sampai anda terjebak pada problem yang sama.
===
Dua hal di atas lebih ke arah teknis check in hotelnya. Sementara beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan ketika anda mau menginap di hotel yang ada label syariah adalah: