Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu Mengantarkan Saya pada Titik Zero to Hero

16 November 2020   10:50 Diperbarui: 16 November 2020   11:07 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu (28 tahun), Saya (1 tahun), kakak (8 tahun) (Document Pribadi : potret tahun 1995)

Ibu menerima saya "Apa Adanya" bukan "Ada Apanya"

Lanjutan dari operasi di atas, ada pengangkatan salah satu organ tubuh yang berarti. Sehingga dalam hal ini saya mempunyai suatu kekurangan efek dari operasi tersebut yang juga menyebabkan beberapa orang terdekat meninggalkan saya di masa lalu.

Ketika orang lain atau mereka meninggalkan karena suatu kekurangan, namun hanya ibu tempat saya kembali. Tempat jiwa yang selalu setia menerima kekurangan dari anaknya. Ia selalu melambaikan tangan, membuka tangannya dengan lebar agar saya berlari ke arahnya dengan senyuman suka cita.

*

 Seberapa besar peran ibu hingga menjadikan saya sosok yang sekarang ini?

Sangat besar. Tidak terlihat, sangat halus, namun tepat sasaran.

Semua ibu pastinya mengajarkan akhlak yang baik pada anaknya. Ibu saya pun juga demikian. Bukan masalah akhlak yang akan saya bagi melainkan bagaimana pembentukan mental sehingga saya terbentuk menjadi pribadi yang sukses.

1. Mandiri.

Perlu diketahui, bahwa Ayah hanya memberikan fasilitas pendidikan pada saya hanya sampai sekolah menengah pertama (SMP) saja. Setelah itu beliau menyuruh saya berhenti sekolah. Bukan karena faktor ekonomi melainkan masih ada anggapan bahwa perempuan tempatnya di dapur, jadi tidak perlu pendidikan tinggi-tinggi.

Ibu pun melambaikan tangannya dan mengajariku tentang apa arti mandiri, dan bagaimana cara untuk mandiri, hingga kapan waktunya untuk menjadi pribadi yang mandiri.

"Buktikan pada dunia bahwa kamu bisa tanpa bantuan orang lain. Jika kamu inginkan sesuatu, kamu harus bekerja keras sendiri sampai kamu bisa menggapainya. Di situlah kamu akan menemukan arti kata Mandiri yang sesungguhnya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun