6. Faktor Pendidikan
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan manusia. Pendidikan memiliki dampak positif pada emosional, intelektual, kesehatan mental, dan aktivitas sosial lainnya. Pendidikan juga merupakan tempat yang memandu proses pendewasaan
Isu-isu pertumbuhan dan perkembangan
      Banyak masalah yang diperdebatkan di antara para profesional pembangunan. Sejauh mana hereditas dan lingkungan mempengaruhi perkembangan? Apakah perkembangan agak aktif atau pasif? Sejauh mana perkembangan dicirikan oleh kontinuitas dan diskontinuitas? Sejauh mana pengalaman awal dan akhir mempengaruhi perkembangan? Apakah manusia berkembang dalam urutan yang sama, atau adakah perbedaan dalam perkembangannya?Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengarah pada sejumlah isu yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Faktor Genetik dan Lingkungan (Nature vs Nurture)
Isu tentang faktor nature dan nurture ini memang cukup intens diperdebatkan.. Para ahli memiliki pandangan yang berbeda tentang faktor mana yang memiliki dampak lebih besar. Di masa lalu, beberapa ahli biologi yang sangat ekstrim bahkan berargumen bahwa perkembangan semata-mata karena pematangan.Mereka percaya bahwa perkembangan ditentukan terutama oleh faktor genetik.mempromosikan proses alami perkembangan dan pertumbuhan yang disebut pematangan. Pematangan ini menyebabkan kesamaan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, anak-anak belajar mengucapkan satu kata sebelum mereka belajar mengucapkan dua kata, berkembang pesat pada masa kanak-kanak awal dan melambat pada masa kanak-kanak awal.
2. Perkembangan aktif dan reaktif
Perdebatan antara aktivisme dan reaktivitas dalam pembangunan dimulai pada abad ke-18, ketika filsuf Inggris John Locke menyatakan bahwa anak-anak adalah tabula rasa, kertas tulis kosong bagi mereka untuk menulis. Sebaliknya, filsuf Prancis Jean-Jacques Rousseau percaya bahwa anak-anak dilahirkan dengan sikap yang baik. Dia cenderung tumbuh ke arah yang positif kecuali dia berada di bawah banyak tekanan lingkungan.
3. Kontinuitas dan diskontinuitas
Para ahli teori mekanik melihat perkembangan sebagai sesuatu yang berkesinambungan, seperti halnya manusia berjalan dan mendaki bukit. Misalnya, perubahan tinggi badan bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Secara umum, pendekatan kuantitatif bersifat kontinu. Ahli teori biologi, di sisi lain, menekankan perubahan kualitatif, yaitu perubahan jenis, struktur, atau organisasi. Kita melihat bahwa perkembangan terjadi pada tahap yang berbeda, seperti halnya manusia menaiki tangga. Perubahan kualitatif bersifat diskontinyu, seperti perubahan cara berpikir dari konkrit ke abstrak.
4. Pengalaman awal dan akhir