Mohon tunggu...
Alfi Nur Nadiva
Alfi Nur Nadiva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Study Enthusiast

Don't study me, you won't graduate

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan dan Perkembangan: Hakikat Seorang Manusia

17 Oktober 2022   21:30 Diperbarui: 17 Oktober 2022   21:43 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

6. Faktor Pendidikan

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan manusia. Pendidikan memiliki dampak positif pada emosional, intelektual, kesehatan mental, dan aktivitas sosial lainnya. Pendidikan juga merupakan tempat yang memandu proses pendewasaan

Isu-isu pertumbuhan dan perkembangan

            Banyak masalah yang diperdebatkan di antara para profesional pembangunan. Sejauh mana hereditas dan lingkungan mempengaruhi perkembangan? Apakah perkembangan agak aktif atau pasif? Sejauh mana perkembangan dicirikan oleh kontinuitas dan diskontinuitas? Sejauh mana pengalaman awal dan akhir mempengaruhi perkembangan? Apakah manusia berkembang dalam urutan yang sama, atau adakah perbedaan dalam perkembangannya?Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengarah pada sejumlah isu yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Faktor Genetik dan Lingkungan (Nature vs Nurture)

Isu tentang faktor nature dan nurture ini memang cukup intens diperdebatkan.. Para ahli memiliki pandangan yang berbeda tentang faktor mana yang memiliki dampak lebih besar. Di masa lalu, beberapa ahli biologi yang sangat ekstrim bahkan berargumen bahwa perkembangan semata-mata karena pematangan.Mereka percaya bahwa perkembangan ditentukan terutama oleh faktor genetik.mempromosikan proses alami perkembangan dan pertumbuhan yang disebut pematangan. Pematangan ini menyebabkan kesamaan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, anak-anak belajar mengucapkan satu kata sebelum mereka belajar mengucapkan dua kata, berkembang pesat pada masa kanak-kanak awal dan melambat pada masa kanak-kanak awal.

2. Perkembangan aktif dan reaktif

Perdebatan antara aktivisme dan reaktivitas dalam pembangunan dimulai pada abad ke-18, ketika filsuf Inggris John Locke menyatakan bahwa anak-anak adalah tabula rasa, kertas tulis kosong bagi mereka untuk menulis. Sebaliknya, filsuf Prancis Jean-Jacques Rousseau percaya bahwa anak-anak dilahirkan dengan sikap yang baik. Dia cenderung tumbuh ke arah yang positif kecuali dia berada di bawah banyak tekanan lingkungan.

3. Kontinuitas dan diskontinuitas

Para ahli teori mekanik melihat perkembangan sebagai sesuatu yang berkesinambungan, seperti halnya manusia berjalan dan mendaki bukit. Misalnya, perubahan tinggi badan bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Secara umum, pendekatan kuantitatif bersifat kontinu. Ahli teori biologi, di sisi lain, menekankan perubahan kualitatif, yaitu perubahan jenis, struktur, atau organisasi. Kita melihat bahwa perkembangan terjadi pada tahap yang berbeda, seperti halnya manusia menaiki tangga. Perubahan kualitatif bersifat diskontinyu, seperti perubahan cara berpikir dari konkrit ke abstrak.

4. Pengalaman awal dan akhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun