Mohon tunggu...
Alfin NurLaili
Alfin NurLaili Mohon Tunggu... Operator - Mahasiswa Kupu-Kupu yang hanya belajar, berusaha dan berdoa

Belajar belajar belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Intervensi Konseling

17 Maret 2019   17:13 Diperbarui: 17 Maret 2019   17:46 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi dari https://id.pinterest.com/

Maksud pesan disini adalah pesan yang disampaikan konselor terhadap klien. Sang konselor harus menyesuaikan bagaimana cara atau metode penyampaian pesan, dengan melihat masalah yang dihadapi klien dan melihat dalam sudut pandang klien, sehingga jangan sampai pesan yang disampaikan tidak sesuai kebutuhan yang akan menyebabkan pasifnya salah satu kemampuan yang dimiliki klien sebelum konseling. Terdapat 2 pendekatan yaitu Kognitif (akal) dan Afektif (sikap, perasaan). Perbedaan antara keduanya adalah Kognitif, yaitu pendekatan melalui pemahaman, Pengetahuan/hafalan/ingatan, analisis dan lain sebagainya, sedangkan Afektif adalah pendekatan melalui perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Dengan kedua pendekatan tersebut konselor dapat membedakan pendekatan mana atau pesan apa yang akan diberikan terhadap klien yang sesuai dengan masalahnya.

6. Memberikan Respons 

Seperti halnya penyampaian pesan, pemberian respons terdapat 2 hal yaitu pemberian respons kognitif dan pemberian respons afektif. Pemberian respons Kognitif contohnya seperti:

  • Diam,
  • Meminimalkan aktifitas verbal seperti kata- kata oh, mmm, ya dan ebagainya,
  • Menyatakan kembali seluruh atau sebagian apa yang dikomunikasikan klien,
  • Melakukan probing, yaitu bertanya yang memerlukan jawaban lebih dari satu kata jawaban dari klien

Pemberian respons Afektif biasanya dinyatakan melalui cara- cara nonverbal seperti, suara yang memuncak, kecepatan bicara, posisi- posisi tubuh, dan bahasa badan. Perasaan -- perasan tersebut dapat diidentifikasikan kedalam empat bidang yaitu 1) kasih sayang, 2) kemarahan, 3) kekhawatiran, 4) kesedihan.

7. Merumuskan Masalah dan Tujuan

a. Mengenal kebutuhan klien

Sang konselor memberikan masukan kepada kliennya, lalu sang konselor harus mempunyai keterampilan dasar mengenal diri sendiri sebelum ia mengenal klien.

b. Memahami kebutuhan klien 

Konselor mempunyai keterampilan memperjelas ucapan klien yang mungkin terdengar samar, kurang jelas dan meragukan, tentunya melalui pendekatan terlebih dahulu.

c. Memenuhi kebutuhan klien 

Menjelang akhir proses konseling, konselor membuat perencanaan untuk bisa diterapkan dalam kehidupan yang nyata bagi kemajuan klien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun